Dukung Pertumbuhan Otomotif, Ini Strategi demi Rangsang Pembelian Mobil Baru
JAKARTA - Pasar otomotif di Indonesia masih mengalami tantangan. Berdasarkan data Gaikindo pada 2024 lalu, penjualan mobil secara nasional turun menjadi sekitar 865 ribu unit atau turun 13,9 dibandinkan 2023.
Pada Januari 2025, penjualan masih belum menunjukkan perbaikan signifikan. Penjualan mobil secara wholesales (pabrik ke diler) pada Januari 2025 mencapai 61.849 unit. Jumlah tersebut turun 11,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 69.758 unit.
1. Strategi Dorong Penjualan
Sejumlah produsen pun mengatur strategi guna mendongrak penjualan. Begitu juga dengan platform pembelian.
Demi mendukung pertumbuhan otomotif di Indonesia, platform pembelian mobil milik Grup Astra yakni Seva memiliki program khusus.
Product Division Head SEVA, David Thamrin, menjelaskan pihaknya terus mengoptimalkan layanan dengan menghadirkan berbagai program menarik. Ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik masyarakat untuk membeli mobil.
“Di samping itu, pembiayaan dana tunai memiliki potensi yang baik untuk dioptimalkan pada tahun ini. Untuk itu, kami terus meningkatkan layanan dan akses fitur Fasilitas Dana dalam memenuhi kebutuhan pelanggan dengan proses yang cepat dan mudah,” kata David Thamrin, dalam keterangannya, Sabtu (1/3/2025).
Pihaknya berkolaborasi dengan Bank Saqu menawarkan promo berupa cashback dalam bentuk saldo senilai Rp2 juta hingga cashback Rp500 ribu untuk pengajuan pembiayaan dana tunai melalui Fasilitas Dana.
2. Fasilitas Dana
Khusus untuk Fasilitas Dana, pihaknya menargetkan pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) menjadi Rp72 miliar pada akhir tahun 2025 atau naik sebesar 106 dibanding tahun 2024 dan menargetkan peningkatan jumlah pengajuan yang disetujui ditargetkan naik sebesar 120,6 menjadi 900 kontrak.
Pada 2024, melalui fitur Fasilitas Dana, SEVA membukukan peningkatan permintaan pembiayaan dana tunai secara Gross Merchandise Value menjadi Rp35 miliar atau naik sebesar 130 year on year (yoy). Jumlah pengajuan yang disetujui naik 157 menjadi 408 kontrak pembiayaan pada 2024.
“Saat ini masyarakat Indonesia masih terpaku dengan pengajuan pembiayaan dana tunai secara offline. Tentu ini menjadi tugas juga bagi SEVA untuk meningkatkan pemahaman masyarakat kita bahwa hal tersebut bisa dilakukan secara online tanpa pakai ribet, cukup lewat telepon genggaman, semua akan diproses gak perlu capek,” ujar David.