Ioniq 5 N Seharga Rp1,3 Miliar Laris, Hyundai: Orang Indonesia Banyak Uang tapi Masih Nahan Belanja

Ioniq 5 N Seharga Rp1,3 Miliar Laris, Hyundai: Orang Indonesia Banyak Uang tapi Masih Nahan Belanja

Otomotif | inews | Rabu, 14 Agustus 2024 - 09:52
share

JAKARTA, iNews.id - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) meluncurkan mobil listrik bertenaga buas Ioniq 5 N, dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024. Sportcar ramah lingkungan itu dijual Rp1,3 miliar on the road (OTR) Jakarta.

Meski memiliki harga fantastis, nyatanya Hyundai Ioniq 5 N terjual sebanyak 130 unit sepanjang gelaran GIIAS 2024. Hyundai menilai ini menjadi bukti orang Indonesia memiliki banyak uang sehingga mudah memboyong mobil baru.

Chief Operating Officer (COO) PT HMID, Fransiscus Soerjopranoto mengatakan daya beli masyarakat Indonesia sebenarnya cukup tinggi. Namun, ada sejumlah alasan membuat mereka memutuskan menyimpan uangnya untuk keperluan tak terduga.

"Yang kita lihat sekarang, kelas menengah atas itu punya uang, tapi karena interest rate besar, bunga besar, ya mereka taruh uang di surat utang negara, misal contohnya seperti itu. Kalau enggak ada produk (mobil) yang (benar-benar) menarik, mereka enggak akan beli," ujar Frans di Jakarta Selatan, belum lama ini.

Dia memberi contoh saat pemesanan Hyundai Ioniq 5 N cukup tinggi saat baru meluncur. Ini membuktikan saat ini masyarakat Indonesia melakukan pembelian sesuai dengan produk yang disukainya.

"Dalam waktu beberapa jam (setelah peluncuran) sudah ada 18 SPK, kemudian meningkat 20-an SPK. Kemudian terakhir, ditutup dengan 130 SPK. Berarti kan masyarakat Indonesia memang punya uang, tinggal tergantung produknya ada apa nggak," katanya.

Sebab itu, Frans merasa sangat penting bagi setiap produsen memperkenalkan model kelas atas kepada konsumen Indonesia. Menurutnya, ada banyak kelas menengah ke atas dengan daya beli yang kuat.

"Karena di situ (model premium) kita bisa menambah volume. Kalau kita masuk ke (segmen) bawah lagi yang terjadi adalah cannibalism. Saling makan karena pasarnya di situ sudah turun," ujarnya.

"Yang terjadi perang harga, perang benefit, kemudian saling makan. Buat apa? Kan tujuan kita nambahin volume market, pasar. Jadi harapannya selain Hyundai, brand-brand lain juga perkenalkan produk baru," kata Frans.

Topik Menarik