Ganti Baterai Mobil Listrik BMW Kok Bisa Murah? Ini Alasannya
JAKARTA - Inovasi teknologi tak pernah sepi dari sorotan. Pun begitu dengan mobil listrik, dimana para produsen otomotif dunia kini tak mau ketinggalan meluncurkan kendaraan listrik, salah satunya adalah BMW.
Masing-masing pabrikan tentu memiliki strategi untuk mengembangkan mobil listriknya, dan ini tentu menjadi sangat penting guna menjaga kenyamanan serta kepercayaan konsumen yang telah menggunakan produknya.
Dan salah satu hal yang hingga kini masih menjadi sorotan sekaligus ketakutan para konsumen ialah soal baterai yang harganya sangat mahal.
BMW pun memiliki cara untuk meredam kerusakan baterai pada jajaran mobil listriknya, dengan cara memberi garansi baterai selama 8 tahun atau 160 ribu kilometer.
Tidak hanya itu apabila baterai mengalami kerusakan, bisa ditempuh dengan perbaikan yang secara penanganan bisa jauh lebih ramah di kantong.
"Kalau rusak? Digantinya per cell baterai, per modul. Mungkin banyak konsep harga baterai itu sama dengan harga mobilnya, atau bisa lebih mahal, setengah harga mobilnya. Kalau dari BMW tergantung, kata Ariefin Makaminan, Director of Sales BMW Group Indonesia, disela acara BMW Group Electric Vehicle Exhibition 2023 di Jakarta, belum lama ini.
Mungkin brand Korea akan bilang, harganya setengah harga mobil. Dia punya baterai Rp300 juta, harga mobilnya Rp600 juta atau Rp700 juta. Tentu mahal, karena 50 persen cost-nya di baterai, katanya lagi.
Sementara di BMW penanganannya tidak demikian, semua berkat teknologi yang dimilikinya.
Kita kembali lagi tergantung teknologi yang dipakai, kami juga punya teknisi yang benar-benar terlatih. Dengan diagnosa kita bisa tahu yang mana yang rusak, kita hanya ganti per modul. Ada 10 modul dalam baterai kita kalau satu yang rusak, hanya satu yang diganti. Otomatis anggarannya jadi rendah, ungkapnya.
Tapi sejauh ini belum pernah ada yang ganti. Soal Harga satu modul itu Rp20 juta, tandasnya.