Tarif LRT Jabodebek Lebih Mahal Dibandingkan MRT, Ini Penyebabnya
JAKARTA - Perbandingan tarif LRT Jabodebek dengan MRT Jakarta menuai sorotan.
Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana mengatakan bahwa tarif LRT Jabodebek untuk Km pertama sebesar Rp5.000 dan Km selanjutnya Rp700 seharusnya sudah dilakukan kajian willingness to pay (WTP) dan willingness to share (WTS) oleh operator maupun regulator.
Adapun tarif tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 Tahun 2023, tentang tarif angkutan orang dengan kereta api ringan terintegrasi di wilayah Jabodebek untuk melaksanakan kewajiban pelayanan publik.

"Tinggal nanti dilihat bagaimana dalam pelaksanaannya apakah tarif tersebut sudah cukup layak sesuai dengan keterjangkauan oleh masyarakat," kata Aditya dalam Market Review IDX Channel, Jumat (11/8/2023).
Adapun jika dibandingkan dengan moda transportasi lainnya yang ada di DKI Jakarta, tarif tersebut masih cukup tinggi.
Aditya membandingkan tarif LRT Jabodebek dengan tarif LRT Jakarta. Dimana tarif LRT Jakarta menggunakan tarif flat atau tetap Rp5.000 untuk jarak 6 Km.

"Kalau ini (LRT Jabodebek) 1 Km dikenakan Rp5.000. Jadi sebetulnya tarif masih sedikit di atas LRT Jakarta. Kemudian kita bandingkan dengan MRT Jakarta, tarif awalnya Rp4.000 dan terjuahnya Rp14.000 dengan jarak 15 km," katanya.
Aditya menilai bahwa tarif LRT Jabodebek lantaran teknologi digunakan lebih tinggi daripada transportasi lainnya.

Oleh karenanya dia menilai bahwa tarif LRT Jabodebek masih masuk dalam kategori wajar. Meski begitu ia memiliki beberapa catatan.
Di antaranya yakni tarif yang diberlakukan saat ini tidak mengalami perubahan atau naik setidaknya dalam 5 tahun ke depan.
Kemudian juga akses masyarakat dari rumah untuk menggunakan LRT Jabodebek masih mahal.
VinFast Resmi Hadirkan VF 3 di Indonesia dengan Penawaran Menarik bagi Pengguna EV VinFast
"Percuma kalau tarif ini dinilai murah. Tapi kalo kita bawa mobil dan parkir di stasiun LRT Jabodebek masih mahal. Jadi parkirnya juga harus pakai tarif parkir yang flat dan terjangkau. Kemudian kalo naik angkutan umum juga harus terjangkau," katanya.
"Dan saya berharap tarif terintegrasi dengan multi moda lainnya yang ada di Jakarta. Hal ini supaya masyarakat mau sifting ke LRT Jakarta," tambahnya.