Bukan Hanya Motor, Pengendara Sepeda Listrik Akan Diwajibkan Pakai Helm dan Punya SIM
JAKARTA, iNews.id Kepolisian saat ini sedang menentukan penggolongan Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk kendaraan listrik. Aturan ini menyasar pengendara sepeda listrik yang memiliki kecepatan di atas 35 km per jam.
Saat ini, banyak pengguna sepeda listrik dibebaskan dari aturan lalu lintas. Namun, Polri melihat sepeda listrik telah menggunakan teknologi canggih. Kapasitas baterai dan motor listriknya juga semakin besar.
Kami sedang menghitung kilowatt-jam (kwh) untuk kendaraan listrik ini. Sepeda listrik untuk kecepatan 35 km/jam harus memiliki SIM, kata Brigjen Pol. Yusri Yunus Direktur Registrasi dan Identifikasi (Regident) Korlantas Polri dikutip dari laman Korlantas Polri, Minggu (5/2/2023).
Dia menjelaskan kendaraan listrik merupakan teknologi baru yang sedang didorong pemerintah. Sebab itu, Korlantas Polri menyiapkan regulasi terkait keselamatan berlalu lintas, salah satunya melalui SIM.
Mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya itu menyebutkan, sepeda listrik yang mampu mencapai kecepatan 35 km/jam diwajibkan mengikuti aturan keselamatan seperti menggunakan helm dan memiliki SIM.
Kendaraan listrik seperti sepeda bisa ngebut wajib (memiliki) SIM, itu hitungannya. Kami duduk bersama dengan aparat penegak hukum, Kemenhub dan kepolisian menentukan 35 km/jam harus menggunakan aturan yang sama dengan motor 125 cc (motor bebek), ujarnya.
Seperti diketahui, Korlantas Polri segera memberlakukan penggolongan SIM C menjadi tiga jenis, yaitu SIM C untuk kendaraan 125 cc, SIM C1 untuk kendaraan 250-500 cc dan SIM C2 untuk kendaraan 500 cc ke atas. Bagaimana untuk sepeda listrik?
Guna mendukung kebijakan pemerintah terkait penggunaan kendaraan listrik, Korlantas Polri bergerak cepat dalam penerbitan surat legalisasi. Nantinya, STNK dan BPKB terbaru punya keterangan untuk kendaraan listrik.
Poin yang berubah dalam STNK, antara lain keterangan isi silinder atau daya listrik (Kwh), dan keterangan untuk bahan bakar dibuat jadi fosil dan listrik. Ini akan memudahkan petugas dalam membedakan jenis kendaraan melalui surat-surat tersebut.
Ini sudah berbunyi dalam dua dokumen tersebut. Jadi kami tidak mau kalah, kalau sudah mulai ramai kendaraan listrik, sekarang kalau keluarkan STNK dan BPKB baru sudah tersedia keterangan kwh dan bahan bakar, kata Yusri.