Benarkah Khabib Nurmagomedov Jadi Penghalang Duel Islam Makhachev vs Ilia Topuria?
Rencana pertarungan impian antara juara kelas ringan UFC, Islam Makhachev, melawan raja baru kelas bulu, Ilia Topuria, bisa jadi tidak semulus yang dibayangkan. Menurut mantan juara dua divisi UFC, Henry Cejudo, sosok legendaris Khabib Nurmagomedov berpotensi menjadi batu sandungan besar bagi terwujudnya duel tersebut.
Topuria telah mengumumkan niatnya untuk meninggalkan sabuk kelas bulu dan fokus menantang gelar di kelas ringan. Setelah mengalahkan Max Holloway di UFC 308 pada Oktober lalu, semua indikasi mengarah pada pertarungan melawan Makhachev.
Topuria sendiri tak menyembunyikan keinginannya untuk naik ke divisi 155 pound. Namun, jalan menuju pertarungan gelar melawan Makhachev tampaknya tidak akan mudah bagi Topuria.
Tim Makhachev dilaporkan lebih memprioritaskan Justin Gaethje sebagai penantang nomor satu berikutnya setelah kemenangan impresif Gaethje atas Rafael Fiziev di UFC 313. Pelatih Makhachev, Javier Mendez, bahkan menyebut duel kontra Gaethje sebagai pertarungan yang sempurna.
"Fantastis, kalau begitu giliran Justin Gaethje. Kami akan fokus pada Justin Gaethje. Itu akan ideal bagi kami, pertarungan yang sempurna berdasarkan kedudukannya dan apa yang telah dilakukannya. Dia orang yang besar dan terkenal dan Islam belum pernah melawannya, jadi ini sempurna," ujar Mendez.
Khabib Ingatkan Soal Keadilan dan Jalur yang Benar
Cejudo mengungkapkan bahwa Makhachev mungkin tidak memiliki suara penuh dalam keputusan siapa lawannya berikutnya. Ia membeberkan percakapannya dengan Khabib yang mengindikasikan bahwa Topuria kemungkinan harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan kesempatan melawan Makhachev."Saya ingat berbicara dengan Khabib, dan Khabib mengatakan ini: 'Tidak adil bagi Ilia untuk melewati batas dan mengejar perebutan gelar dengan Islam, karena itulah yang dilakukan Islam. Dia memberi Volkanovski dua kesempatan perebutan gelar'," ungkap Cejudo dikutip dari Givemesport, Minggu (6/4/2025).
"Saya bahkan tidak berpikir itu akan menjadi pilihan Islam. Saya pikir Khabib akan turun tangan dan berkata, 'Dia harus melawan penantang nomor satu.' Jika Ilia berhasil mengalahkan penantang nomor satu, maka tentu saja."
Cejudo, yang pernah berlatih bersama Khabib dan Islam, menyimpulkan bahwa meskipun Makhachev siap menghadapi siapa saja, Khabib kemungkinan besar akan berperan sebagai "polisi jahat" dalam situasi ini, memastikan bahwa Topuria tidak langsung mendapatkan title shot.
Kerumitan rencana duel Makhachev vs Topuria semakin bertambah dengan adanya ambisi Makhachev sendiri untuk berpotensi naik ke kelas welter dan menantang gelar juara di divisi tersebut.
Awal tahun ini, Makhachev sempat berkomentar mengenai potensi pertarungan melawan Topuria dengan nada meremehkan. "Wah, saya lelah memberi kesempatan kepada orang-orang kecil. Saya butuh sabuk kedua saya. Itu bukan apa-apa [melawan] dia. Dia petarung yang bagus, dia petarung yang bagus dan terampil, tetapi saya tidak ingin memberinya kesempatan. Saya butuh sabuk kedua. Itu pertarungan untuk apa? Bagi saya, itu bukan apa-apa. Hanya namanya. Saya tidak butuh namanya; saya butuh sabuknya," ujar Makhachev.
Link Live Streaming Sprint Race MotoGP Amerika Serikat 2025: Marc Marquez Catat Hasil Sempurna Lagi?
Juara kelas welter saat ini adalah Belal Muhammad, yang akan menghadapi Jack Della Maddalena di UFC 315 bulan depan. Laporan menyebutkan bahwa jika Della Maddalena berhasil meraih kemenangan, Makhachev bisa saja langsung melompat ke kelas 170 pound.
Terlepas dari apakah Makhachev akan mempertahankan gelarnya di kelas ringan atau mencoba peruntungan di kelas welter, satu hal yang pasti: Khabib Nurmagomedov tampaknya bertekad untuk memastikan bahwa Ilia Topuria tidak akan mendapatkan kesempatan merebut sabuk juara anak didiknya tanpa terlebih dahulu membuktikan diri di kelas 155 pound dan menghadapi penantang nomor satu. Dengan reputasinya yang dikenal teguh pada pendiriannya, mengubah pikiran Khabib dalam masalah ini kemungkinan akan menjadi tantangan yang berat.