Kisah Dejan Ferdinansyah yang Ngaku Lewati Banyak Rintangan Berpasangan dengan Siti Fadia
JAKARTA - Kisah Dejan Ferdinansyah yang mengaku menghadapi banyak rintangan untuk bisa berpasangan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti menarik untuk dibahas. Pasangan baru ganda campuran Indonesia itu sejauh ini memang kesulitan bermain lantaran rendahnya perolehan poin mereka, alhasil tak banyak kompetisi yang bisa mereka mainkan.
1. Rintangan Bersama Siti Fadia
Sebagai pasangan baru, Dejan/Fadia harus benar-benar mulai dari nol. Hal ini tidak lepas juga dari nihilnya poin Fadia di ganda campuran sehingga runner-up Thailand Masters 2025 itu harus memulai langkahnya dari awal.
Pada tur Eropa, sayangnya Dejan/Fadia tidak bisa tampil di dua turnamen yakni Orleans Masters dan All England. Sementara sang partner yang bermain rangkap di ganda putri bersama Apriyani Rahayu akan terjun di dua turnamen tersebut.
Jika ingin menambah poin dalam waktu dekat, Dejan/Fadia sejatinya bisa turun di level Super 100 di Ruichang China Masters 2025. Akan tetapi, turnamen tersebut berbenturan dengan All England, di mana Fadia turun bersama Apriyani.
Hal ini membuat Dejan merasakan dilema untuk mengikuti turnamen individu ke depan. Pasalnya, dalam bermain rangkap ini, Fadia tidak ada dalam level yang sama.
"Nah, itu saya belum tahu (planning setelah Swiss Open). Mungkin ada Sudirman, tapi untuk individunya, belum ada plan sih," cerita Dejan di Pelatnas PBSI Cipayung, dikutip Senin (3/3/2025).
"Karena gini loh, kita agak jomplang ya. (Fadia) sama Apri itu di atas, (Fadia) sama saya di bawah. Maksudnya mulai dari awal," jelas pemain jebolan PB Djarum itu.
"Jadi Fadia ngepasinnya susah. Kayak Orleans dan All England mereka (Apriyani/Fadia) main, saya enggak. Misalnya, saya kan enggak main. Ya udah, enggak apa-apa, saya latihan bisa. Nah, tapi itu kan susah," tambahnya.
2. Jadi Motivasi
Meski begitu, kondisi ini menjadi motivasi bagi Dejan/Fadia untuk segera naik level. Agar ke depannya, Dejan/Fadia dan Apriyani/Fadia bisa sama-sama sejalan mengikuti satu turnamen.
"Tapi itu juga jadi motivasi saya kayak 'ayo cepat-cepat ke atas deh biar pertandingannya sama' (Fadia di ganda putri dan campuran). Seenggaknya main 500 dulu deh," lanjut Dejan.
Terdekat, Dejan/Fadia hanya akan turun satu turnamen tur Eropa yakni Swiss Open 2025. Usai Piala Sudirman, turnamen individu terdekat adalah Taiwan Open 2025 (Super 300), Thailand Open (Super 500), dan Malaysia Masters (Super 500).