Magis Cristiano Ronaldo Tak Lagi Bertuah untuk Portugal

Magis Cristiano Ronaldo Tak Lagi Bertuah untuk Portugal

Olahraga | sindonews | Sabtu, 6 Juli 2024 - 08:24
share

Cristiano Ronaldo berdiri di antara rekan satu timnya, tangan di pinggul, bibir mengerucut, mata menatap ke arah penonton Portugal di belakang gawang. Kemudian ia berbalik untuk memeluk Pepe.

Inilah momen yang terjadi saat Portugal harus mengakhiri perjalanan mereka di Euro 2024 , setelah disingkirkan Prancis melalui drama adu penalti 3-5 di Stadion Volkspark, Sabtu (6/7/2024) dini hari WIB. Dalam beberapa foto yang tersebar luas di media sosial itu, Pepe tampak tak kuasa membendung air matanya.

Pepe menangis dan mulutnya seperti sulit untuk mengeluarkan kata-kata. Yang bisa dilakukan hanyalah menyandarkan kepalanya ke pundak Ronaldo.

Ronaldo lantas terlihat berbisik di telinga Pepe. Entah, kata-kata apa yang disampaikan kapten Portugal saat itu. Tapi satu hal yang perlu diketahui adalah mereka bersatu dalam kekecewaan.

Euro 2024 dikabarkan merupakan panggung terakhir Pepe dan Cristiano Ronaldo membela Portugal. Sehingga tak aneh kedua pemain veteran itu saling menguatkan saat Selecao das Quinas gagal melaju ke empat besar turnamen empat tahunan ini.

"Pelukan dari Ronaldo sangat berarti. Ini bukan saat yang tepat karena sangat menyakitkan dan kita akan membicarakannya nanti," jelas Pepe.

Roberto Martinez Telat Sadar

Rasanya dengan memainkan Ronaldo di setiap menit dan di setiap pertandinga akan menyelamatkan Portugal. Tapi hal itu justru salah besar.

Magis Ronaldo sepertinya sudah tak lagi bertuah untuk Portugal di Euro 2024. Ini bukan merendahkan kemampuan Ronaldo.

Tapi statistiknya di Euro 2024 benar-benar sangat mengecewakan. Pemain berjuluk CR7 itu tercatat melepaskan 23 tendangan di turnamen ini.

Tapi tak ada satu bola yang mampu menggetarkan gawang lawan dalam lima pertandingan Euro 2024. Maklum saja jika Martinez telat menyadarinya mengingat latar belakang Martinez sendiri.

Martinez bukan orang Portugal dan dia tidak tumbuh dengan psikodrama Ronaldo sebagai penyelamat. Dia adalah pelatih cerdas yang mengalami kesulitan baik sebagai pemain maupun pelatih.

Martinez adalah orang luar yang didatangkan untuk menawarkan perspektif baru. Namun menaruh kepercayaan yang besar pada Ronaldo seolah meninggalkan kesan bahwa mendorong Ronaldo ke depan akan mempertahankan warisannya.

Warisan Ronaldo aman. Tidak perlu dilestarikan. Mungkin jika Martinez menyadarinya lebih awal, mungkin jika dia melihatnya hanya sebagai salah satu pemainnya, mungkin Portugal akan berada di semifinal.

Topik Menarik