Kontroversi dan Makna Messi Gunakan Jubah Bihst di Perayaan Kemenangan Argentina
Jakarta, iNewsDepok.id - Ada pemandangan menarik saat Argentina merayakan kemenangan Piala Dunia 2022. Lionel Messi dipasangkan jubah Bisht oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Selain itu, jubah yang dipakai pada saat bertanding dalam prosesi penyerahan piala sejatinya tak sejalan dengan aturan FIFA.
La Albiceleste menggelar pesta di Stadion Lusail, Doha, Qatar, Minggu (18/12/2022). Mereka mengalahkan Prancis 4-2 lewat adu penalti.
Momen itu terjadi beberapa saat setelah Messi menerima medali emas di podium juara. Sebelum mengangkat trofi bersama rekan-rekannya, Emir Qatar menyelendangkan kain transparan berwarna hitam dengan garis kuning yang menutupi sekujur tubuh Messi.
Penggunaan Bisht semakin dihormati. Jubah ini bisa menunjukkan strata sosial menengah ke atas di kalangan bangsa Arab.
Artinya, pemasangan jubah kepada Messi menunjukkan hormat tinggi dari Emir Qatar. Ini juga beriringan dengan status Greatest of All Time (G.O.A.T) yang melekat di diri Messi.
Namun, di balik penggunaan jubah tersebut menimbulkan kontroversi. Jika merujuk pada pasal 27 soal peraturan peralatan FIFA yang merujuk pada pakaian perayaan, maka hal tersebut merupakan pelanggaran.
Dalam kompetisi Final FIFA, Pakaian Perayaan hanya dapat dikenakan di lapangan permainan setelah kegiatan resmi FIFA telah berlangsung (selama kegiatan tersebut tim harus mengenakan kaus yang mereka kenakan selama pertandingan.), demikian bunyi pasal 27 ayat 2.
Kegiatan yang dimaksud kemudian dijabarkan pula dalam butir-butir ayat tersebut yakni: pada saat penyerahan piala, foto resmi FIFA, dan ketika tampil secara resmi di depan media.
Jadi, penggunaan Jubah saat merayakan kemenangan memiliki fakta menarik serta timbul kontroversi karenaa melanggar aturan FIFA.