Targetkan Investasi Rp1,2 Triliun, Kadin Dorong Adopsi Skema Multi Usaha Kehutanan

Targetkan Investasi Rp1,2 Triliun, Kadin Dorong Adopsi Skema Multi Usaha Kehutanan

Ekonomi | okezone | Senin, 14 April 2025 - 12:38
share

JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melalui inisiatif Kadin Regenerative Forestry Business Hub (RFBH) terus memperkuat perannya dalam mendukung transformasi sektor kehutanan nasional.

Transformasi ini diarahkan dari model bisnis berbasis kayu (timber based business) menuju skema Multi Usaha Kehutanan (MUK) yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

1. Kadin RFBH

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan dan Pembangunan Berkelanjutan Kadin Indonesia, Shinta W. Kamdani menjelaskan, Kadin RFBH dibentuk untuk mempercepat adopsi pendekatan kehutanan regeneratif yakni konsep yang melebihi sekadar keberlanjutan (sustainability) dengan mendorong peningkatan manfaat ekonomi ekosistem alam, sekaligus menjaga dan memperbaiki kualitas serta kuantitas aset ekosistemnya.

"Visi Kadin RFBH dalam 5 tahun ke depan adalah bersama pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya mendorong percepatan adopsi dan implementasi MUK oleh para pengusaha, termasuk melakukan koordinasi dan pendampingan pada pelaksanaan 10 pilot project MUK yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2025-2029, dengan target nilai investasi baru sebesar Rp1,2 triliun," ungkap Shinta dalam acara Kadin bersama Kedubes Inggris di Jakarta, Senin (14/42025).

 

2. Implementasi MUK Berpotensi

Shinta menekankan bahwa keberhasilan implementasi MUK berpotensi menciptakan multiplier effect ekonomi nasional. Dengan luas kawasan hutan yang mencapai lebih dari 20 juta hektare, termasuk hutan sosial, adopsi luas dari skema ini akan menjadi tonggak penting dalam mendongkrak kontribusi sektor kehutanan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Transformasi dari bisnis kehutanan yang hanya berbasis kayu selama lebih dari 50 tahun tentu bukan hal mudah. Ini memerlukan proses adaptasi karena ekosistem bisnis baru masih dalam tahap pembentukan,” lanjutnya.

Namun, dalam skema MUK, peluang kerja sama bisnis terbuka lebar. Tidak hanya terbatas pada industri hilir berbasis kayu, kini pengusaha kehutanan dapat menjalin sinergi dengan berbagai sektor seperti industri makanan, farmasi, energi, dan lainnya.

Kadin juga menegaskan komitmennya untuk memfasilitasi kolaborasi lintas sektor guna mengatasi tantangan dalam pelaksanaan transformasi ini.

Dengan dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bappenas, serta Pemerintah Inggris, Kadin RFBH menargetkan percepatan inovasi di bidang jasa ekosistem melalui pendekatan biodiversity credits yang juga dibahas dalam dialog bersama FCDO Inggris baru-baru ini.

"Ini adalah peluang besar bagi Indonesia untuk menjadikan ekosistem hutannya sebagai kekuatan ekonomi baru yang mendukung konservasi, mitigasi perubahan iklim, dan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan," pungkasnya.

Topik Menarik