Kadin Dorong Implementasi Biodiversity Credit dan Multi Usaha Kehutanan, Ini Tujuannya

Kadin Dorong Implementasi Biodiversity Credit dan Multi Usaha Kehutanan, Ini Tujuannya

Ekonomi | okezone | Senin, 14 April 2025 - 11:43
share

JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan Foreign, Commonwealth & Development Office (FCDO) Kedutaan Besar Inggris di Jakarta menyelenggarakan Roundtable Dialogue bertema Biodiversity Credits: Peluang dan Tantangan Dalam Implementasi dan Ekspansi Bisnis Jasa Ekosistem di Indonesia, sebagai bentuk komitmen terhadap transformasi bisnis kehutanan berkelanjutan dan inklusif.

1. Perhatian Dunia

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan Kadin Indonesia, Shinta W. Kamdani menyampaikan, perhatian dunia terhadap keberlanjutan ekosistem hutan semakin meningkat.

Hal ini tercermin dari berbagai konferensi internasional seperti Konferensi Perubahan Iklim UNFCCC dan Konferensi Biodiversity yang terus mendorong komitmen global terhadap pembangunan berkelanjutan.

“Kadin Indonesia sebagai rumah bagi semua pengusaha Indonesia selalu merespon positif atas komitmen negara-negara melalui konferensi tersebut yang didasari oleh pemahaman keberlanjutan bisnis sangat bergantung dari kesuksesan kita dalam mempertahankan keberlanjutan sumber daya alam sehingga bisnis baru didesain hand in hand dengan upaya pelestarian alam,” ujar Shinta dalam sambutannya di Jakarta, Senin (14/4/2025).

Sebagai langkah nyata, pada awal 2022 Kadin Indonesia membentuk inisiatif Kadin Regenerative Forestry Business Hub (RFBH) yang mendapat dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bappenas, serta Pemerintah Inggris. 

 

2. Kadin Bangun Konsep

Melalui inisiatif ini, Kadin membangun konsep pengelolaan hutan secara regeneratif—yakni pendekatan yang tidak hanya menjaga keberlanjutan, tetapi juga meningkatkan kualitas dan kuantitas ekosistem hutan sambil tetap memberikan manfaat ekonomi.

Shinta menekankan bahwa multi usaha kehutanan (MUK) merupakan transformasi penting dari model bisnis kehutanan yang selama ini hanya berbasis kayu (timber based business). 

Melalui MUK, pengusaha kehutanan kini dapat bermitra dengan berbagai industri lain seperti makanan, obat-obatan, energi, dan lainnya, membuka peluang ekonomi yang lebih luas sekaligus memperkuat kontribusi terhadap konservasi keanekaragaman hayati dan mitigasi perubahan iklim.

“Transformasi ini bukan proses mudah. Selama lebih dari 50 tahun bisnis kehutanan hanya bertumpu pada kayu. Kini kami harus membangun ekosistem bisnis baru yang belum terbentuk. Tapi kami percaya, dengan kolaborasi dan inovasi, kita bisa menjawab tantangan ini,” tegas Shinta.

3. Mekanisme Biodiversity

Ia juga menambahkan bahwa mekanisme biodiversity credit menjadi instrumen penting untuk mendorong kontribusi sektor swasta dalam pelestarian lingkungan dan pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, melalui dialog ini, Kadin berharap dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor dan mendorong percepatan implementasi bisnis jasa ekosistem yang regeneratif di Indonesia.

“Kami optimistis ekosistem hutan tropis Indonesia punya potensi besar untuk menjawab tantangan ekonomi, sosial, dan lingkungan melalui pendekatan bisnis baru ini,” tutup Shinta.

Topik Menarik