Geger Konsumen Beli Pertamax Campur Air di SPBU Pertamina Malang, Ini Faktanya

Geger Konsumen Beli Pertamax Campur Air di SPBU Pertamina Malang, Ini Faktanya

Terkini | okezone | Senin, 14 April 2025 - 07:30
share

MALANG - Dugaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax tercampur air di salah satu Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Malang dikeluhkan konsumen hingga jadi viral. Keluhan itu disampaikan konsumen dalam unggahan video itu yang awalnya membeli BBM jenis Pertamax di SPBU pertigaan Jalan Letjen S. Parman dan Jalan Ciliwung.

Pada video yang diunggah di media sosial dan tersebar itu dinarasikan usai mengisi BBM jenis Pertamax ternyata bercampur air, hingga menyebabkan sepeda motor Yamaha Nmax mogok. Pada video itu juga diperlihatkan bagaimana dugaan BBM Pertamax yang bercampur air, yang dinarasikan oleh pengunggah video di akun TikTok @Ciprutsembako.

Pertamina lantas merespon unggahan di media sosial itu dengan melakukan pengecekan di SPBU Jalan Ciliwung. Pada pengecekan itu Pertamina Fuel Malang mengecek dengan memasukkan dipstick atau sejenis besi, untuk mengecek kandungan air di tangki BBM Pertamax SPBU, pada Senin pagi (14/4/2025).

Kemudian dipstick itu diberikan pasta air untuk mengecek kandungan air. Jika terdapat kandungan air, maka dipstick itu berubah warna menjadi merah muda, jika tidak atau tetap kandungan BBM murni maka dipstick itu tetap berwarna abu-abu. Dari dua kali jenis pengecekan memang hasilnya BBM Pertamax itu murni dan tidak ada kandungan air.

Supervisor SPBU Ciliwung Sugeng Triswantoro menyatakan, awalnya konsumen itu mengisi BBM jenis Pertamax pada Sabtu pagi (12/4/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah pengisian itu konsumen yang bersangkutan pulang ke rumahnya di Singosari, pada Minggu (13/4/2025), dan baru mengkomunikasikan bahwa adanya keluhan air bercampur BBM Pertamax yang diisi sehari sebelumnya.

"Minggu pagi itu ada konsumen komplain lewat WhatsApp lewat hp di WhatsApp, ada bukti pembeliannya, katanya Sabtu pagi ngisi Pertamax di SPBU sini, Minggu-nya kok motor mogok," ujar Sugeng Triswantoro, saat ditemui di SPBU Ciliwung, Senin pagi (14/4/2025).

 

Kemudian pihaknya mengecek kandungan BBM Pertamax dengan metode dipstick, pasta air, dan divideokan, tapi dari pengetesan itu memang tidak ada kandungan air. Video itu lantas dikirimkan ke konsumen tersebut, hingga membuat konsumen itu merasa tak puas, dan datang ke lokasi SPBU untuk menemui petugas SPBU.

"Konsumen ini nggak ada respon awalnya, akhirnya datang ke sini sekitar jam 11an hari Minggu sehari setelahnya, naik motor Nmax itu. Ketemu sama pengawas yang bertugas, dia komplain di dalam kantor," tuturnya.

Kemudian konsumen itu lantas mengelilingi SPBU di pertigaan Jalan Ciliwung dan Letjen S. Parman, sambil menunjukkan bukti nota perbaikan sepeda motor dan merekam suasana di SPBU sebagaimana di video itu. Konsumen itu juga sempat berkomunikasi dengan pengawas SPBU, dan mengancam akan memviralkan video itu jika tidak diberikan ganti rugi, terkait kerusakan sepeda motor yang diklaim habis mengisi BBM di SPBU tersebut.

"Konsumen itu berkomunikasi dengan calon konsumen Pertamax, habis itu dia pergi. Sempat berkomunikasi dengan pengawas bilang mau memviralkan video itu, sama pengawas ya dipersilakan," jelasnya.

Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina Fuel 1 Malang Arga Satya mengatakan, pihaknya melakukan pengecekan SPBU Jalan Ciliwung, Kota Malang, usai unggahan video dugaan BBM Pertamax dicampur air viral di media sosial. Pengecekan ini dilakukan demi memastikan kualitas kontrol, pasca viralnya video BBM Pertamax tercampur air.

"Kita hari ini menindaklanjuti salah satu video viral yang berkaitan dengan adanya campuran BBM Pertamax dari SPBU ini. Kita melakukan dipstick dengan menggunakan pasta air," kata Arga Satya, saat ditemui di SPBU Ciliwung, Kota Malang.

 

Arga menjelaskan, bila hasil pengecekan kali ini memang tidak terdapat kandungan air dalam tangki pendam SPBU itu. Bahkan dari pembelian 440 pada nozzle yang sama di hari Sabtu 12 April 2025 sebagaimana pengakuan konsumen yang motornya tercampur air, hanya satu orang yang menyampaikan komplain.

"Jadi sudah kita runtut dalam hari itu dengan nozzle yang sama, itu ada 440 kali transaksi jadi 440 konsumen membeli Pertamax di situ, dan baru satu itu saja yang melakukan komplain katanya ada campuran dengan air, harusnya kalau tercampur air logikanya yang laporan tidak satu saja," paparnya.

Ia tak tahu air yang tercampur dalam gelas ukur yang dibawa oleh konsumen ke SPBU itu dari mana. Apakah air kemasukan secara tidak sengaja ke dalam tangki bensin sepeda motor, atau memang sengaja dimasukkan ia tak tahu.

"Curah hujan kan lagi tinggi-tingginya, kita tidak bisa memungkiri bahwa ada kemungkinan mungkin kebocoran di motor tersebut. Tapi kami tidak bisa menyampaikan, kan hal itu harus dicek terlebih dahulu, cuma ang dapat kami sampaikan bahwa dari sisi kami di SPBU itu kami bisa jamin tidak ada air," tandasnya.
 

Topik Menarik