Serangan Rudal Balistik Rusia Tewaskan Setidaknya 21 Orang di Ukraina

Serangan Rudal Balistik Rusia Tewaskan Setidaknya 21 Orang di Ukraina

Berita Utama | okezone | Minggu, 13 April 2025 - 12:50
share

KYIV – Setidaknya 21 orang tewas dan 83 lainnya terluka akibat serangan rudal balistik Rusia di jantung kota Sumy, Ukraina utara, pada Minggu, (13/4/2025) pagi, kata menteri dalam negeri Ukraina Ihor Klymenko. Presiden Volodymyr Zelensky mengutuk serangan itu - salah satu serangan paling mematikan di Ukraina tahun ini - dan menyerukan reaksi internasional yang keras terhadap Moskow.

 

"Hanya bajingan yang bisa bertindak seperti ini. Merenggut nyawa orang biasa," tulisnya di media sosial, sebagaimana dilansir Reuters. Zelensky juga mengunggah video mengerikan yang memperlihatkan mayat-mayat tergeletak di tanah, bus yang hancur, dan mobil-mobil yang terbakar di tengah jalan kota.

"Dan ini terjadi pada hari ketika orang-orang pergi ke gereja: Minggu Palem, hari raya Masuknya Tuhan ke Yerusalem," kata Zelensky.

Menteri Dalam Negeri Klymenko mengatakan para korban berada di jalan, di dalam kendaraan, angkutan umum, dan di dalam gedung-gedung ketika serangan itu terjadi.

"Penghancuran warga sipil yang disengaja pada hari raya gereja yang penting," tulisnya.

Kunjungan Utusan AS

Andriy Kovalenko, seorang pejabat keamanan yang mengelola Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, mencatat bahwa serangan itu terjadi setelah kunjungan utusan Amerika Serikat (AS) Steve Witkoff ke Moskow.

"Rusia membangun semua yang disebut diplomasi ini ... di sekitar serangan terhadap warga sipil," tulisnya di Telegram.

Witkoff, utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk Ukraina, mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat, (11/4/2025) di St. Petersburg untuk mencari kesepakatan damai Ukraina, sementara Trump meminta Rusia untuk "bergerak".

Setelah serangan pada Minggu, Zelensky meminta AS dan Eropa untuk bersikap keras terhadap Rusia dalam menanggapi apa yang ia gambarkan sebagai terorisme.

"Rusia menginginkan teror seperti ini dan memperpanjang perang ini. Tanpa tekanan pada agresor, perdamaian tidak mungkin terjadi. Pembicaraan tidak pernah menghentikan rudal balistik dan bom udara," tulisnya.

Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada Februari 2022 dan saat ini menguasai sekira 20 wilayah negara itu di timur dan selatan. Pasukan Rusia telah perlahan maju di timur akhir-akhir ini, meskipun serangan rudal dan pesawat tak berawak sekarang mendominasi perang.

Topik Menarik