Singgung Tarif Impor Trump, Sri Mulyani: Tak Berlaku Lagi Ilmu Ekonomi

Singgung Tarif Impor Trump, Sri Mulyani: Tak Berlaku Lagi Ilmu Ekonomi

Ekonomi | okezone | Selasa, 8 April 2025 - 08:58
share

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal kebijakan tarif impor Trump. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menetapkan tarif impor ke berbagai negara termasuk Indonesia yang dikenakan 32.

Menurut Sri Mulyani, penerapan tarif impor Trump terhadap 60 negara menunjukkan ilmu ekonomi tidak berlaku lagi. Menurutnya, cara penghitungan tarif impor Trump tersebut tidak bisa dipahami semua ekonom yang sudah belajar ekonomi.

"Jadi ini sudah tidak berlaku lagi ilmu ekonomi. Yang penting pokoknya tarif duluan. Karena tujuannya menutup defisit. Tidak ada ilmu ekonominya di situ," kata Sri Mulyani dalam acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Sri Mulyani menambahkan, dengan menutup defisit perdagangan maka tidak ingin bergantung lagi kepada negara lain. "Menutup defisit itu artinya saya tidak ingin tergantung atau beli kepada orang lain lebih banyak dari apa yang saya bisa jual kepada orang lain. Itu it's purely transactional, enggak ada landasan ilmu ekonominya," tambahnya.

Kendati demikian, Sri Mulyani mengakui kebijakan tarif impor yang diterapkan Trump memberikan dampak dan risiko yang besar terhadap tatanan ekonomi global.

"Ini yang menjadi salah satu yang perlu untuk kita perhatikan di dalam kita mengelola ekonomi. Tidak kita terus menerus terkaget-kaget, namun pada saat yang sama, kita tetap waspada. Kebijakan tarif AS menjadikan risiko yang luar biasa," katanya.

 

Sri Mulyani mencontohkan, pada saat Donald Trump mengeluarkan Perintah Eksekutif berupa pengenaan tarif 10 terhadap Kanada (plus tarif 25 untuk energi), Meksiko dikenakan tarif 25, dan China dijatuhi tarif 10 pada 1 Maret, Sri Mulyani mengatakan hal itu telah mengubah tatanan dunia.

Kemudian muncul retaliasi atau respons dan ancaman tambahan untuk produk tertentu seperti baja dan alumunium. Kemudian muncul Perintah Eksekutif yang baru pada 4 Maret di mana Trump menambah tarif terhadap produk China 20 dan Kanada melakukan retaliasi.

"Timeline ini menggambarkan hanya dalam waktu satu bulan, dunia yang tadinya di-governed dengan rule based, sekarang tidak ada lagi kepastian. Ini yang menjadi salah satu yang perlu untuk kita perhatikan di dalam kita mengelola ekonomi. Tidak kita terus menerus terkaget-kaget, namun pada saat yang sama, kita tetap waspada," lanjutnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengakui bahwa kebijakan tarif impor yang diterapkan Presiden AS Donald Trump membuat ketidakpastian ekonomi global. Bahkan, kebijakan tersebut membuat banyak negara cemas.

“Guncangan dunia akibat negara yang ekonominya terkuat membuat kebijakan peningkatan tarif yang begitu tinggi ke banyak negara ini bisa dikatakan menimbulkan ketidakpastian dunia banyak negara yang cemas,” kata Prabowo dalam acara Sarasehan Ekonomi bersama Presiden Republik Indonesia, Selasa (8/4/2025).

Prabowo pun menegaskan bahwa pada pendiri bangsa sering kali mengingatkan agar Indonesia berdiri sendiri. Artinya, ekonomi Indonesia harus bisa mandiri tanpa bergantung pada negara lain.

“Padahal sebenarnya pendiri bangsa kita sejak dulu bertahun-tahun kita sudah ingatkan mari kita bangun ekonomi kita berdiri di atas kaki kita sendiri,” ucap Prabowo.
 

Topik Menarik