China Kecam Tarif Trump, Sistem Perdagangan Dunia Jadi Rusak!
JAKARTA - China menilai kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) merusak sistem perdagangan dunia. China pun mengecam keras keputusan Donald Trump tersebut.
1. Sistem Perdagangan Dunia Rusak
Menurut Tiongkok, tindakan ini sebagai pelanggaran langsung terhadap peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan berpotensi merusak sistem perdagangan multilateral yang telah dibangun selama ini.
Presiden Trump secara resmi mengenakan tarif 25 atas seluruh impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat dengan tujuan membantu menciptakan lapangan kerja di pabrik AS.
Trump telah mengenakan tarif sebesar 10 untuk hampir semua produk Tiongkok sejak awal Februari, dan akan menaikkan tarif menjadi 20 pada 4 Maret 2025. Trump menyatakan bahwa tindakan itu dilakukan sebagai upaya penekanan pada Tiongkok untuk mengurangi pasokan fentanil ke Amerika Serikat.
Pemerintah Tiongkok menganggap kebijakan tarif resiprokal AS ini melanggar aturan WTO dan mengganggu sistem perdagangan multilateral yang didasarkan pada peraturan dan tatanan ekonomi dan perdagangan internasional.
“Tindakan ini secara serius melanggar aturan WTO dan merusak sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan,” ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, Senin (7/4/2025).
2. China Kecam AS
Tiongkok mengecam keras dengan menolak tindakan Amerika Serikat (AS) yang mengenakan tarif pada sejumlah negara, termasuk Tiongkok dengan alasan timbal balik.
“Tiongkok dengan tegas menolak tarif yang tidak dapat diterima ini dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mempertahankan kepentingan sahnya,” jelas Guo Jiakun.
Tiongkok menekankan bahwa proteksionisme tidak berguna, dan perang dagang dan tarif tidak akan menguntungkan pihak mana pun. China pun akan meminta Amerika Serikat untuk menghentikan tindakan yang tidak masuk akal ini dan menggunakan konsultasi yang didasarkan pada kesetaraan, saling menghormati, dan keuntungan bersama untuk menyelesaikan konflik perdagangan dengan Tiongkok dan negara lain.
“Kami mendesak AS untuk menghentikan tindakan yang keliru ini dan menyelesaikan perbedaan perdagangan dengan Tiongkok serta negara lain melalui konsultasi yang didasarkan pada kesetaraan, saling menghormati, dan keuntungan bersama,” tambahnya.