JK Ungkap AS Bisa Resesi jika Trump Pertahankan Kebijakan Tarif Impor Baru
JAKARTA - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) meyakini, Amerika Serikat (AS) bisa mengalami resesi bila Presiden Donald Trump mempertahankan kebijakan tarif resiprokal terhadap negara mitra dagang negeri Paman Sam.
"Amerika bisa resesi. Kalau dia lama (pertahankan kebijakan tarif resiprokal)," kata JK kepada wartawan, Sabtu (5/4/2025).
1. Tak Lama Terapkan Kebijakan Tarif
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini pun meyakini, Trump tidak akan lama menerapkan kebijakan tarif resiprokal terhadap negara mitra dagang AS. Ia pun menilai, kebijakan Trump ini tak bisa serta-merta membuat industri negeri Paman Sam bakal naik.
"Padahal ini saya kira tidak lama di Amerika. Karena tidak mungkin tiba-tiba industri Amerika tiba-tiba naik, Tidak mungkin. Butuh waktu," ujar JK.
2. Ada Buruh Dipersiapkan
Dalam membangun industri, kata JK, ada buruh dan tempat yang harus dipersiapkan. Apalagi, kata dia, membangun industri itu memerlukan biaya yang tinggi.
"Katakanlah kasus Indonesia ingin agar pabrik sepatu tetap di Amerika, buruhnya dari mana? Bagaimana mempersiapkan pabrik? Berapa bulan? Tiba-tiba, tidak mungkin murah, semua negara-negara Asia," tutur JK.
"Tidak mungkin dia dapat US$20 satu sepatu kalau yang kerjakan orang Amerika. Tidak mungkin itu. Mau tingkatkan pabrik mobil berapa lama itu bisa ditingkatkan?," pungkasnya.
Sekedar informasi, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, resmi umumkan keadaan darurat ekonomi nasional dengan meluncurkan tarif timbal balik (Resiprocal Tarrifs) pada Rabu, 2 April 2025.
Tarif timbal balik tersebut termasuk untuk Indonesia, yang masuk daftar negara ke 10 berkontribusi terhadap defisit perdagangan Amerika.
Nilai impor Amerika dari Indonesia dinilai lebih tinggi US$ 18 Milyar dibanding sebaliknya. Adapun tarif baru bagi Indonesia, yaitu 32.