Kopassus Menembus Sarang Pemberontak, Ditempeleng saat Menyamar Jadi Pedagang Durian

Kopassus Menembus Sarang Pemberontak, Ditempeleng saat Menyamar Jadi Pedagang Durian

Berita Utama | okezone | Jum'at, 4 April 2025 - 22:03
share

JAKARTA - Salah satu kekuatan utama TNI dalam konflik Aceh lewat operasi intelijen yang berhasil menembus inti kekuasaan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Pasukan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tidak ragu untuk melakukan penyamaran demi menyusup ke dalam wilayah musuh sebagai upaya memberantas gerakan separatis itu.

Dalam buku Kopassus untuk Indonesia yang ditulis oleh Iwan Santosa E.A. Natanegara, terdapat kisah heroik dari seorang anggota Sandi Yudha Kopassus, yang dikenal dengan nama samaran Sersan Badri. 

Ia menceritakan pengalaman luar biasa yang ia alami selama menjalankan tugas penyamaran. "Saya pernah menyamar jadi tukang durian yang mengirim dagangan dari Medan ke Lhokseumawe," cerita Badri.

 

Perjalanan tersebut tidaklah mudah, karena dirinya harus melewati berbagai pos penjagaan yang ketat. Pada salah satu kesempatan, Badri sempat dipalak oleh petugas yang berjaga. 

"Saya beri dua buah durian justru dimarahi lalu ditempeleng. Katanya, kalau untuk GAM pasti saya memberi banyak. Di sini ada satu peleton anggota yang berjaga, mana cukup kalau cuma dua buah durian?" katanya.

 

Keputusan Badri untuk melakukan penyamaran bukan tanpa alasan. Di tengah konflik yang berkepanjangan, masyarakat Aceh sangat sulit untuk menerima siapa pun, terlebih pasukan militer. Oleh karena itu, Badri memilih untuk menyamar sebagai pedagang buah Aceh yang berasal dari luar daerah.

Sebagai penjual durian, Badri bisa bergerak bebas antara Medan, Sumatera Utara, dan Lhokseumawe, Aceh Utara. Inilah yang memberinya kesempatan untuk menyusup ke dalam wilayah GAM. 

Prosesnya pun berlangsung lama. Butuh lebih dari setahun bagi Badri untuk mengenal dan memahami situasi lapangan, khususnya di sekitar Lhokseumawe, yang merupakan salah satu basis kekuatan GAM.

Dengan cermat, Badri mulai menjalin hubungan dengan keluarga-keluarga anggota GAM, seperti istri, orangtua, bahkan mertua dari para petinggi GAM. Pelan namun pasti, ia berhasil meraih kepercayaan mereka, yang pada gilirannya memberi informasi penting yang membantu melancarkan misi intelijen TNI dalam menumpas GAM.

Topik Menarik