Mengenang Ray Sahetapy, Aktor Kawakan Spesialis Karakter Antagonis

Mengenang Ray Sahetapy, Aktor Kawakan Spesialis Karakter Antagonis

Seleb | okezone | Selasa, 1 April 2025 - 17:30
share

JAKARTA - Ray Sahetapy si aktor kawakan spesialis karakter antagonis itu berpulang. Kabar duka itu disampaikan putra almarhum, Surya Sahetapy lewat Instagram, pada 1 April 2025.

Dalam unggahannya, Surya mengatakan, Ray mengembuskan napas terakhirnya di usia 68 tahun, pada 1 April 2025, pukul 21.04 WIB. “Selamat jalan, Ayah! Kami akan selalu mengenang waktu bersamamu,” ujarnya. 

Duka serupa juga diungkapkan menantu Ray Sahetapy, Merdianti. “Telah berpulang ayah dan kakek kami, Farence Raymond Sahetapy bin Pieter Sahetapy, pukul 21.04 WIB. Kami mohon doanya dan dimaafkan segala salahnya.”

1.Karier Ray Sahetapy

Mengenang Ray Sahetapy, Aktor Kawakan Spesialis Karakter Antagonis. (Foto: Okezone)

Sang aktor lahir dengan nama asli Ference Raymond Sahetapy di Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 Januari 1956. Dia menghabiskan masa kecil hingga remajanya di kabupaten yang dikenal sebagai kawasan pelabuhan tersebut.

Hal itu diungkapkan sang aktor kepada awak media pada 2018. “Ketika saya dengar kabar tentang Gempa Palu Donggala, ingatan langsung berputar ke masa kecil hingga SMA saya di sana,” ungkapnya.  

Memasuki usia remaja, Ray bermimpi menjadi aktor. Demi mimpinya tersebut, dia pun  meninggalkan Donggala dan hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), pada 1977.

Dengan ketampanan wajahnya, Ray Sahetapy debut akting lewat film Gadis karya sutradara Abbas Akup, pada 1980. Menariknya, dari film itulah dia bertemu Dewi Yull yang kemudian menjadi istri dan ibu ketiga anaknya.

Setahun setelah debut, Ray digaet membintangi tiga film sekaligus: Sejuta Serat Sutra, Kabut Ungu di Bibir Pantai, dan Dukun Ilmu Hitam. Kemudian pada 1982, dia membintangi film Tapak-Tapak Kaki Wolter Monginsidi

Pada 1983, Ray Sahetapy kembali hattrick lewat tiga judul film di bioskop: Darah dan Mahkota Ronggeng, Ponirah Terpidana, dan Cinta Semalam. Sepanjang 45 tahun kariernya, dia dikenal sebagai aktor spesialis antagonis.

Kepada awak media pada 2012, Ray mengaku, peran antagonis menghampirinya karena dipercaya oleh produser. “Ya mungkin, peran seperti itu yang mereka butuhkan dari saya,” tuturnya saat itu.

Seiring kematangan aktingnya, Ray Sahetapy masih setia dengan peran-peran antagonisnya. Sebut saja ketika dia berperan sebagai gembong narkoba dalam film The Raid, pada 2012. 

 

2.Cinta dan Agama

Mengenang Ray Sahetapy, Aktor Kawakan Spesialis Karakter Antagonis. (Foto: Okezone)

Dari lokasi syuting Gadis, Ray Sahetapy berkenalan dengan Dewi Yull, pada 1980. Pertemuan itu membuat sang aktor dimabuk cinta. Namun menurut Dewi, hubungan asmara mereka kala itu sempat ditentang kedua orangtuanya.

Alasannya, mereka berbeda agama. Dewi seorang muslimah, sementara Ray adalah penganut agama Kristen. Di atas perbedaan itu, mereka melawan restu orangtua dan memutuskan menikah pada 16 Juni 1981. 

“Ibuku sebenarnya merestui pernikahan kami sebelum beliau meninggal. Tapi ayah dan keluarga besarku tidak, dengan segala macam alasan mereka,” ujar Dewi Yull dalam channel YouTube Melaney Ricardo, pada 24 Juli 2023. 

Dari pernikahan tersebut, Ray dan Dewi dikaruniai empat orang anak: almarhumah Gisca Putri Agustina Sahetapy, Rama Putra, Surya Sahetapy, dan Mohammad Raya Sahetapy. Setahun setelah kelahiran anak keduanya, sang aktor memutuskan memeluk agama Islam.

Pernikahan Ray Sahetapy dan Dewi Yull harus berhenti di tahun ke-24 dan mereka resmi bercerai pada 24 Agustus 2004. Menariknya setelah menduda, Ray tetap berpegang teguh pada iman Islamnya.*

Topik Menarik