Banyak Brand Main di Segmen EV, Ternyata Cuma 4 Merek yang Untung

Banyak Brand Main di Segmen EV, Ternyata Cuma 4 Merek yang Untung

Otomotif | okezone | Selasa, 1 April 2025 - 06:29
share

JAKARTA - Populasi mobil listrik kian meningkat di belahan dunia. Ini sebanding dengan makin banyaknya brand yang memasarkan kendaraan ramah lingkungannya. Namun, dari banyaknya merek mobil listrik, ternyata hanya ada 4 yang meraup keuntungan pada 2024. 

1. Cuma 4 Merek EV yang Untung

Melansir Carscoops, Selasa (1/4/2025), studi mengungkap hanya 4 merek khusus EV yang saat ini untung. Sementara merek yang khusus memasarkan mobil listrik lainnya merugi. 

Dari studi itu, Tesla dan BYD memimpin dengan memiliki kinerja terbaik. Studi tersebut meneliti rasio pendapatan operasional merek EV utama dan menemukan pada 2024, Tesla melaporkan margin operasi sebesar 7,2. Angka ini menempatkan Tesla di atas BYD dengan angka 6,4. 

Namun, margin Tesla menurun jika dibandingkan 2023, dan margin BYD malah naik. Jika kondisi itu bertahan, BYD bisa segera melampaui Tesla dalam hal profitabilitas operasional.

Tesla Cybertruck (Foto: Reuters)

Kunci pertumbuhan kedua merek ini adalah integrasi vertikal. Ini membantu mereka untuk meningkatkan skala dan mencapai profitabilitas lebih cepat. 

Dua merek EV lainnya yang telah mencapai profitabilitas adalah Li Auto dari China dan Series Group, yang mencakup merek Seres, Aito, dan Landian.

Meskipun cuma ada 4 merek EV yang untung pada 2024, sebagian ada pula yang mendekat laba. Zeekr, bagian dari grup Geely, melaporkan margin operasi sebesar -8,5 tahun lalu. Namun dengan penjualan yang meningkat, perusahaan tersebut mungkin akan segera mulai menghasilkan laba bagi perusahaan induknya. 

Xpeng dan Leapmotor juga bergerak ke arah yang benar. Keduanya berhasil mengurangi lebih dari separuh kerugian mereka antara tahun 2023 dan 2024.

 

2. Brand EV Merugi

Nio, pemain penting lainnya di pasar EV China, tetap merugi. Margin operasinya pada tahun 2024 mencapai lebih dari -30.  

Tesla tetap menjadi satu-satunya merek kendaraan listrik non-China yang mencapai untung. Polestar belum melewati ambang batas itu, meskipun berhasil mengurangi kerugiannya pada 2024. 

Demikian pula dengan Rivian yang tetap merugi. Meskipun seperti Polestar, perusahaan itu terus menerima pendanaan eksternal.

Di sisi lain, Lucid mengalami kerugian paling tajam di sektor kendaraan listrik. Menurut data dari Rho Motion, margin operasinya pada tahun 2024 adalah -374. Angka itu turun dari -500 tahun sebelumnya. Dukungan besar dari Arab Saudi membantu Lucid tetap bertahan, meskipun mengalami kekurangan besar.

Topik Menarik