4 Fakta Kepulan Asap Ganggu Penerbangan, 47 Pesawat Berputar-putar di Langit Soetta
JAKARTA - Pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta memastikan mengungkapkan adanya kepulan asap di sisi udara bagian utara yang berimbas dari kebakaran pabrik plastik di area pergudangan Desa Belimbing pada pukul 14.30 WIB, Minggu 30 Maret 2025. Dampaknya 47 pesawat mengalami holding (berputar-putar di udara) pada kejadian tersebut.
Okezone pun merangkum fakta-fakta menarik terkait adanya kepulan asap dan dampak pada penerbangan di Bandara Soetta, Senin (31/3/2025):
1. Respons Cepat Usai Ada Kepulan Asap
Sebagai langkah respons cepat, tim Domestic Fire Station (DFS) telah diterjunkan untuk membantu proses pemadaman dan memastikan kondisi di sekitar area bandara tetap aman. Tim operasional juga terus melakukan pemantauan intensif guna memastikan tidak ada dampak signifikan terhadap penerbangan.
Angkasa Pura juga berkoordinasi dengan pihak AirNav, untuk sementara waktu menutup Runway 3 yang terkena dampak kepulan asap sebagai langkah mitigasi. Keputusan ini diambil untuk menjaga keselamatan penerbangan serta memastikan operasional di Bandara Soekarno-Hatta tetap berjalan dengan baik.
2. Operasional Bandara Tetap Berjalan
Operasional bandara secara keseluruhan tetap berjalan normal dan kami memastikan bahwa keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa bandara tetap menjadi prioritas utama. Tim di lapangan terus bersiaga, melakukan evaluasi situasi, serta berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan kondisi tetap terkendali.
3. 47 Pesawat Alami Holding
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia mengungkapkan sebanyak 47 pesawat mengalami holding (berputar-putar di udara) akibat kepulan asap tebal dari kebakaran pabrik plastik di sekitar kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, Minggu sore.
"Akibat dari kepulan asap kebakaran ini, terdapat 47 pesawat holding di langit Jakarta," kata Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Hermana Soegijantoro.
Dia mengatakan, selain 47 pesawat berputar-putar di udara akibat dampak kepulan asap kebakaran itu, juga terdapat satu pesawat melakukan Return To Base (RTB) atau kembali mendarat ke asal bandara itu.
"Ya, ada satu pesawat melakukan Return To Base (RTB) to Palembang," ujarnya lagi.
4. Respons Airnav
Dia mengungkapkan, bila prosedur holding dan RTB dilakukan merupakan prosedur penerbangan yang harus dilakukan ketika terjadi situasi cuaca buruk.
Hal itu dilaksanakan, katanya lagi, sebagai upaya menjaga keselamatan para pengguna jasa penerbangan pada angkutan mudik Lebaran 2025 di Bandara Soetta.
"AirNav Indonesia akan terus melakukan koordinasi yang erat dengan stakeholder penerbangan guna memastikan keselamatan dan kenyamanan layanan navigasi," ujarnya pula.
Ia menjelaskan, sejak diketahui adanya peristiwa kebakaran di sekitar kawasan bandara, penerbangan pada pukul 14.00 WIB, mengakibatkan kepulan asap tebal menjalar ke sisi udara bagian utara Bandara Soekarno-Hatta.
Maka, AirNav Indonesia langsung memutuskan untuk membagi wilayah operasi Runway (RWY), yaitu di antaranya Runway kedatangan semula RWY 24 dialihkan RWY 25R (25 right) hanya untuk keberangkatan, dan RWY 25L (25 left) hanya untuk kedatangan pesawat.
"Pembagian wilayah operasional Runway ini, tertuang dalam Notam: A0894/25 sd pukul 16.30 WIB," ujarnya.
Setelah kepulan asap dinilai mulai menipis, kemudian AirNav memutuskan RWY 25R dibuka kembali untuk pendaratan SJV 765 pada pukul 16.09 WIB, dan dapat mendarat dengan selamat.
"Begitu juga selang satu menit kemudian LNI603 dapat mendarat dengan selamat, dan dilaporkan bahwa visibility pendaratan sudah aman, dan 5 menit kemudian Singapore Airline juga dapat mendarat dengan selamat melalui RWY 25R tersebut," katanya pula.
Kendati demikian, kata Hermana, sejak pukul 18.00 WIB, RWY 24 sudah kembali aktif digunakan pendaratan pesawat CTV975 dengan pendaratan selamat dan aman.