6 Pemain Mualaf yang Pernah dan Masih Perkuat Timnas Indonesia, Nomor 1 Ragnar Oratmangoen!
6 pemain mualaf yang pernah dan masih perkuat Timnas Indonesia akan diulas Okezone. Salah satunya ada Ragnar Oratmangoen.
Sejumlah pesepakbola bintang memang mengambil keputusan besar dalam hidupnya dengan berpindah menjadi mualaf. Hal ini dilakukan sejumlah pemain Timnas Indonesia juga. Siapa saja mereka?
Berikut 6 pemain mualaf yang pernah dan masih perkuat Timnas Indonesia:
6. Cristian Gonzales
Salah satu pemain mualaf yang pernah dan masih perkuat Timnas Indonesia adalah Cristian Gonzales. Dia pernah jadi mesin gol Timnas Indonesia.
Di balik kariernya yang moncer, Cristian Gonzales juga pernah jadi perhatian besar karena keputusannya jadi mualaf. Keputusan itu diambil pada 9 Oktober 2003.
5. Erol Iba
Nama Erol Iba juga masuk daftar ini. Dia juga sempat membela Timnas Indonesia, tepatnya pada periode 2006-2013. Erol Iba pun memutuskan menjadi mualaf pada 2002 saat dirinya masih membela Semen Padang.
4. Diego Michiels
Kemudian, ada Diego Michiels. Pemain Borneo FC ini juga pernah jadi andalan Indonesia untuk mengisi lini pertahanan.
Diego Michiels kemudian memantapkan diri memeluk agama Islam pada 2013. Pemain naturalisasi itu mengucapkan dua kalimat syahadat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
3. Esteban Vizcarra
Di urutan ketiga, ada Esteban Vizcarra. Dia juga berstatus pemain naturalisasi yang diplot membela Timnas Indonesia. Vizcarra menjadi WNI pada 2018. Dia kemudian menjadi mualaf pada pada 2012.
2. Markus Horison
Lalu, ada Markus Horison. Dia pernah jadi andalan di Timnas Indonesia untuk mengisi posisi penjaga gawang.
Kini, Markus pun sudah pensiun dan banting setir jadi pelatih. Sebelumnya, dia memutuskan menjadi mualaf pada 2004.
1. Ragnar Oratmangoen
Terakhir, ada Ragnar Oratmangoen. Berbeda dari 5 nama sebelumnya, Ragnar masih jadi andalan di Timnas Indonesia sampai saat ini. Ragnar juga merupakan pemain naturalisasi. Dia jadi mualaf ketika masih berusia remaja.
"Tidak. Saya tidak lahir sebagai seorang Muslim. Saya lahir, dibesarkan, sebagai orang Kristen. Tapi setelah saya tumbuh dewasa, saya menemukan jalan ke Islam," papar Ragnar kepada awak media.
"Bagi saya, hal yang saya pelajari tentang Tuhan. Teman-teman saya ketika itu membawa saya ke masjid. Mereka mengajari saya tentang Tuhan dan agama, dan bagaimana agama bisa membantu kehidupan Anda. Itu menyentuh hati saya dan membuat saya memutuskan untuk menjadi seorang Muslim," imbuhnya.