Gempa Myanmar Robohkan Bangunan dan Masjid, Setidaknya 4 Orang Dilaporkan Tewas
YANGON – Gempa dahsyat berkekuatan 7,7 SR yang mengguncang Myanmar telah meruntuhkan sejumlah bangunan dan menyebabkan korban jiwa, menurut laporan saksi mata. Gempa tersebut juga dirasakan di Thailand, menyebabkan kepanikan yang meluas.
Survei Geologi AS (USGS) mencatat pusat gempa berada di 17,2 km dari kota Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, dengan kedalaman 10 km.
Tiga warga Mandalay, yang merupakan salah satu kota terbesar di Myanmar, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka melihat beberapa bangunan runtuh saat banyak orang berlarian ke jalan saat gempa terjadi.
Faiz, yang hanya menyebutkan satu nama, mengatakan bahwa dia sedang shalat di masjid saat gempa terjadi.
"Gempa mulai berguncang saat saya membersihkan tangan untuk salat. Kami semua berlarian keluar masjid," katanya kepada Reuters.
Warga lain Htet Naing Oo mengatakan bahwa kedai teh di jalannya runtuh, membuat orang-orang terperangkap di dalamnya. "Kami tidak bisa masuk," katanya, "Situasinya sangat buruk."
Posting media sosial dari Mandalay, ibu kota kerajaan kuno Myanmar yang berada di pusat wilayah Buddha, menunjukkan bangunan-bangunan yang runtuh dan puing-puing berserakan di jalan-jalan kota. Reuters tidak dapat segera memverifikasi postingan tersebut.
Seorang saksi mata dari kota Taungnoo mengatakan kepada Reuters bahwa beberapa bagian masjid Kandaw runtuh tepat sebelum shalat Jumat dimulai. Orang-orang terjebak.
"Kami telah menemukan empat jenazah sejauh ini. Mungkin masih ada lagi. Kami sedang mengatur penyelamatan dan pemakaman sekarang. Runtuhnya terjadi tepat sebelum salat. Orang-orang berlarian keluar. Beberapa tidak bisa."
Laporan tersebut belum dapat dikonfirmasi.
Sejauh ini Belum ada pernyataan langsung dari otoritas Myanmar mengenai kerusakan.
Seorang petugas dari Departemen Pemadam Kebakaran Myanmar mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya telah memulai pencarian korban di Yangon. Namun, dia mengatakan belum memiliki informasi yang bisa diberikan kepada media.