Menko AHY Sebut Pentingnya Kerja Sama Regional 3 Sektor, Konektivitas Infrastruktur hingga AI
CHINA – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa kerja sama regional bukan lagi pilihan, tetapi keharusan, terutama dalam menghadapi tantangan global saat ini.
Hal ini AHY sampaikan ketika menjadi pembicara kunci dalam High-Level Dialogue: Achieving Sustainable Development in a Transforming World di Boao Forum for Asia Annual Conference 2025, salah satu forum ekonomi terbesar dan paling berpengaruh di Asia.
1. Konektivitas Infrastruktur
AHY menyoroti tiga bidang utama yang menuntut kolaborasi erat antarnegara. Pertama, konektivitas infrastruktur yang menjadi tulang punggung pertumbuhan dan perdagangan
Menurut AHY, infrastruktur yang kuat adalah kunci bagi perdagangan dan pertumbuhan ekonomi. Jalan, pelabuhan, rel kereta, dan jaringan digital harus terhubung secara efektif untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya terpusat di beberapa titik, tetapi merata ke seluruh kawasan.
BPS Catat Deflasi 0,48 di Februari 2025
"Kawasan tanpa konektivitas ibarat ponsel pintar tanpa internet, penuh potensi, tetapi tidak dapat berfungsi optimal," ujarnya.
Oleh karena itu, Indonesia mendukung kolaborasi dalam pembangunan infrastruktur lintas batas agar integrasi ekonomi regional semakin kuat.
2. Transisi Energi
Bidang kedua yang jadi sorotan ialah, transisi energi di mana pertumbuhan hijau sebagai misi bersama. Menko AHY menekankan bahwa meskipun transisi ke energi bersih tidak mudah, terutama bagi negara berkembang, ketergantungan pada bahan bakar fosil bukanlah strategi jangka panjang.
"Kita harus menggalang investasi hijau dan menciptakan mekanisme agar energi berkelanjutan menjadi terjangkau, dapat dikembangkan, dan inklusif," tegasnya.
AHY mencontohkan potensi besar Indonesia dalam panas bumi, yang saat ini tengah dikembangkan sebagai sumber energi berkelanjutan. Indonesia juga mendorong platform kolaboratif seperti Kemitraan Iklim Asia-Pasifik untuk mempercepat dekarbonisasi di tingkat regional.
3. Transformasi Digital
Bidang ketiga adalah transformasi digital yang harus tumbuh dengan dengan etika dan inklusi. Di tengah pesatnya perkembangan kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI), big data, dan otomatisasi, Menko AHY menekankan bahwa teknologi hanya akan sebaik tata kelola yang mengaturnya.
"AI memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan penggunaan energi, meningkatkan layanan kesehatan, dan merevolusi pendidikan. Tetapi tanpa aturan etis, AI dapat memperdalam ketimpangan dan menimbulkan masalah keamanan," katanya.
Oleh karena itu, Indonesia mendorong pembentukan kerangka tata kelola AI global agar inovasi tetap berpihak pada kemanusiaan dan tidak menciptakan kesenjangan baru di masyarakat.
Sebagai salah satu forum ekonomi paling berpengaruh di Asia, Boao Forum for Asia menjadi wadah penting bagi negara-negara untuk memperkuat kerja sama di bidang infrastruktur, energi, dan digitalisasi.
"Kerja sama regional bukan lagi pilihan, tetapi keharusan," kata AHY.