Utang Pinjol Warga RI Naik Jelang Lebaran 2025

Utang Pinjol Warga RI Naik Jelang Lebaran 2025

Ekonomi | okezone | Kamis, 27 Maret 2025 - 03:47
share

JAKARTA - Jumlah utang pinjaman online (pinjol) warga Indonesia naik menjelang Lebaran 2025. Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik S. Djafar mengatakan, pembiayaan dana tunai alami peningkatan menjelang Lebaran 2025.

Peningkatan pembiayaan dana tunai terjadi lantaran tingkat konsumsi masyarakat di Indonesia saat bulan puasa Ramadan hingga menjelang Idulfitri cenderung tinggi dibandingkan bulan lainnya.

Entjik menyebut permintaan pembiayaan di industri fintech peer-to-peer lending atau pinjaman daring (Pindar) serta penyaluran pinjaman (disbursement) kepada masyarakat sangat kuat.

1. Penyaluran Pinjol Naik


Entjik memperkirakan penyaluran pendanaan Pindar pada periode Ramadan dan Idul Fitri atau sepanjang Maret bisa tumbuh double digit. Ini didorong permintaan pembiayaan konsumtif atau sektor multiguna.

“Di tengah tantangan ekonomi masyarakat, Pindar bisa menjadi solusi keuangan jika digunakan secara bertanggung jawab,” katanya dalam pernyataan resminya, dikutip Kamis (27/3/2025).

 

2. Risiko Pinjaman

Kendati demikian, menurut Entjik, dalam momen meningkatnya kebutuhan selama Ramadan dan Idul Fitri, penting bagi masyarakat memiliki kesadaran finansial yang baik dan memahami risiko pinjaman.

Perencanaan keuangan yang bijak dapat mencegah beban utang yang berlebihan pasca-Lebaran, di samping itu, masyarakat juga harus waspada terhadap tawaran pinjol ilegal yang bisa terlihat sangat menggiurkan.

Hal senada juga diungkap Ketua Bidang Hubungan Masyarakat AFPI Kuseryansyah. Ia menilai kebutuhan pembiayaan yang cukup tinggi dikhawatirkan bisa mendorong masyarakat untuk mengambil jalan pintas dengan mengakses pinjaman online (pinjol) ilegal.

“Beberapa pelaku usaha pinjol memberikan syarat yang mudah, dan sebagai konsekuensi penyedia jasa pinjol membebankan bunga dan biaya layanan yang sangat tinggi, ini yang bisa membuat konsumen sengsara,” kata Kuseryansyah.

Topik Menarik