Kritik Timnas Indonesia, Pengamat Sepakbola Belanda Ngaku Tak Antusias Lihat Skuad Garuda ke Piala Dunia 2026
PENGAMAT sepakbola Belanda, Kees Kwakman, kritik Timnas Indonesia. Dia mengaku tak antusias lihat skuad Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.
Hal ini disampaikan Kees Kwakman usai menyaksikan laga Timnas Indonesia vs Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Laga itu sendiri dimenangkan skuad Garuda dengan skor 1-0.
1. Jaga Asa Lolos Piala Dunia 2026
Berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa 25 Maret 2025 malam WIB, Timnas Indonesia menang 1-0 berkat gol semata wayang Ole Romeny. Dia berhasil menyambut umpan ciamik dari Marselino Ferdinan pada menit ke-24.
Kemenangan itu membuat Timnas Indonesia jaga asa lolos Piala Dunia 2026. Sebab, mereka kini ada di urutan keempat pada klasemen sementara Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dengan 9 poin.
Skuad Garuda berjarak 1 angka saja dari Arab Saudi yang menempati posisi ketiga. Lalu, perolehan poin Timnas Indonesia terpaut 4 angka dari Australia di urutan kedua.
2. Kritik Pedas
Meski jaga asa lolos ke Piala Dunia 2026, penampilan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 tuai kritikan pedas dari Kees Kwakman. Menurutnya, Timnas Indonesia belum berada di level untuk main di Piala Dunia.
Kees Kwakman soroti kondisi para pemain Timnas Indonesia yang mudah terjatuh dan alami keram saat lawan Bahrain. Dia menilai kondisi ini menunjukkan pemain skuad Garuda tak bugar untuk main 90 menit.
"Selandia Baru harus mengalahkan negara-negara seperti Fiji dan Samoa, kualifikasi berlangsung setiap tahun mulai dari sekarang. Hal spesial soal Piala Dunia adalah tidak semua bisa berpartisipasi," ujar Kwakman, dilansir dari Voetbal Primeur, Kamis (27/3/2025).
"Saya tidak terlalu tertarik ketika melihatnya (pertandingan Indonesia vs Bahrain). Saya berharap yang terbaik untuk para pemain dan tentu saja mereka mengejar impian mereka dan jika berhasil, akan luar biasa,” lanjutnya.
"Tetapi, ya Tuhan, jika Anda menonton sore ini, Anda berharap anak saya bertanya apakah saya ingin bermain Rummikup. Tentu saja, itu bukan level tinggi. Mereka mengalami keram dan jatuh di lapangan. Tidak ada kecepatan sama sekali, tetapi tentu itu sulit. Dengan penambahan di Piala Dunia menjadi 48 negara, Anda akan mendapat negara peserta seperti Indonesia," tuturnya.
"Saya berharap mereka bisa melakukannya. Saya tidak mau berdebat dengan siapa pun. Tetapi jika melihat Romeny melawan Sudan, misalnya, maka saya berharap saya memiliki pekerjaan lain," tutup Kwakman.