Banyak WNA Jadi Pengurus Danantara, Bahlil: Itu Tokoh Berintegritas dan Profesional
JAKARTA - Menteri ESDM yang juga Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memastikan Presiden Prabowo Subianto tidak menitip orang dalam kepengurusan Danantara Indonesia. Dia mengatakan, tokoh yang ada di Danantara memikiki integritas dan profesionalisme tinggi.
1. Pengurus Danantara Profesional
Bahlil berkata, Danantara merupakan lembaga keuangan milik negara. Untuk itu, ia memastikan, kepengurusan di Danantara harus diisi oleh kalangan profesional dan kredibel.
"Saking profesional kredibelnya, Pak Prabowo saja tidak menitipkan orang satu pun. Itu dilakukan betul-betul secara profesional," terang Bahlil saat ditemui di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Rabu (26/3/2025).
2. Reputasi Pengurus Danantara
Menurut Bahlil, tokoh-tokoh yang masuk dalam kepengurusan Danantara merupakan figur berintegritas dan memiliki reputasi tinggi.
"Bahwa ada tokoh-tokoh yang menjadi bagian daripada kepengurusan, saya pikir itu tokoh-tokoh yang berintegritas, orang-orang yang profesional, yang sudah barang tentu punya reputasi, punya integritas, dan punya kemampuan," kata Bahlil.
Menurutnya, pemilihan orang yang berintegritas itu ditujukan agar Danantara bisa membanggakan Indonesia dan mendongkrak pereknomian dalam negeri.
"Tujuannya apa? Agar lembaga ini bisa menjadi suatu lembaga yang menjadi kebanggaan bangsa dan sekaligus bisa menjadi salah satu instrumen untuk mendorong dan mengikat pertumbuhan ekonomi kita secara baik," terang Bahlil.
3. Tidak Masalah dengan Orang Asing
Atas dasar itu, Bahlil tak ambil pusing akan keberadaan orang asing di kepengurusan Danantara. Selama profesional, ia tak mempermasalahkannya.
"Saya pikir selama dia profesional, dan dia juga tokoh-tokoh ternama itu, mereka semua punya pengalaman dunia dan okelah enggak ada masalah, itu lembaga profesional kok," pungkas Bahlil.
Daftar WNA di Danantara
Dewan Penasihat:
1. Ray Dalio
2. Jeffrey Sachs
3. F. Chapman Taylor
4. Thaksin Shinawatra
5. Management Director Risk and Sustainability Lieng-Seng Wee
6. Komite Investasi dan Portofolio Yup Kim