Massa Tolak UU TNI Bakar Gedung DPRD Malang, Sejumlah Demonstran Hilang!
MALANG - Sejumlah demonstran ditangkap aparat keamanan pasca demonstrasi berujung pembakaran Gedung DPRD Kota Malang. Ada enam orang yang diamankan oleh aparat keamanan pasca aksi yang berakhir ricuh.
Koordinator LBH Pos Malang Daniel Siagian mengungkapkan, pihaknya mendampingi beberapa massa demonstran yang diamankan oleh kepolisian di Mapolresta Malang Kota.
Dari keenamnya tiga orang disebut sudah dibebaskan, sedangkan tiga orang lainnya masih dimintai keterangan lebih lanjut, atas dugaan pengerusakan fasilitas umum, ujaran kebencian, dan melawan aparat keamanan.
"Disangkakan dugaan sementara perusakan fasum, ujaran kebencian dan melawan aparat," kata Daniel Siagian, saat dikonfirmasi di Polresta Malang Kota, Minggu malam (23/3/2024).
Sejauh ini proses penyelidikan masih berlangsung dan pihaknya mendampingi para demonstran yang diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Ini kami masih mendampingi proses BAP di Polresta (Malang Kota)," ujar dia.
6 Kisah Nabi Muhammad di Bulan Ramadan, Dari Terima Wahyu Pertama hingga Perintah Berbuka Puasa
Selain enam demonstran yang diamankan, enam orang sementara hilang kontak atau belum diketahui kabarnya pasca demonstrasi berakhir ricuh. Para demonstran ini mayoritas didominasi oleh mahasiswa dan alumni SMA yang masuk datanya ke LBH Pos Malang.
"Untuk yang hilang kontak sementara enam orang sampai malam ini. Yang luka-luka lima orang, mayoritas luka-luka akibat pukulan," ucapnya.
Selain itu, ada sebanyak 7 kendaraan sepeda motor dari demonstran tolak UU TNI yang terparkir di parkiran kawasan Bundaran Tugu Malang diamankan petugas kepolisian. Sepeda motor itu dibawa ke Mapolresta Malang Kota untuk proses lebih lanjut.
"7 kendaraan sepeda motor yang terparkir, ada Honda beat warna putih, Honda Beat warna abu-abu, Mio putih, hingga Vario putih," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, demonstrasi menolak pengesahan Undang-undang TNI di Kota Malang berakhir rusuh. Massa yang sudah berunjuk rasa pukul 16.00 WIB, mulai memanas menjelang buka puasa.
Puncaknya massa mulai rusuh sekitar pukul 18.15 WIB, dengan melemparkan beberapa benda, petasan, hingga bom molotov ke area dalam gedung. Massa juga membakar dua bangunan di sisi timur yang terpisah dari bangunan utama.
Massa pun dibubarkan paksa oleh kepolisian dan TNI yang berjaga dengan menyemprotkan gas air mata. Massa pun berlarian ke kawasan timur DPRD Kota Malang atau ke arah Jalan Kahuripan dan Jalan Suropati.