Jangan Salah Kelola! Begini Cara Cerdas Menabung dan Investasi agar Keuangan Tetap Sehat

Jangan Salah Kelola! Begini Cara Cerdas Menabung dan Investasi agar Keuangan Tetap Sehat

Ekonomi | okezone | Sabtu, 22 Maret 2025 - 12:05
share

JAKARTA - Banyak orang masih bingung, lebih baik menabung atau investasi? Ada yang merasa menabung lebih aman, tapi akhirnya uangnya justru tergerus inflasi. Sebaliknya, ada juga yang nekat investasi tanpa dana darurat, alhasil ketika butuh uang mendesak, malah harus menjual investasi di saat yang tidak menguntungkan. Jadi, mana yang harus diprioritaskan?  jawabannya keduanya sama penting, tapi tentunya harus dilakukan di waktu yang tepat. 

Menabung dengan Investasi, Mana yang Harus Didahulukan?

Seorang profesional perencana keuangan bersertifikat sekaligus pendiri dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mike Rini Sutikno, CFP, memaparkan bahwa menabung dan investasi bukanlah dua hal yang harus dipilih salah satu, melainkan strategi yang harus dikombinasikan sesuai kebutuhan keuangan. Menabung lebih cocok untuk jangka pendek dan situasi darurat, sementara investasi lebih efektif untuk pertumbuhan jangka panjang. 

“Kita harus punya simpanan untuk itu, makanya ada dana darurat. Sehingga itu (menabung) cocok untuk jangka pendek untuk sifatnya mengantisipasi kebutuhan tak terduga tadi. Intinya menabung untuk jangka pendek,” ujar Mike kepada Okezone, Sabtu (22/3/2025).

“tetapi untuk jangka menengah jangka panjang di mana akan terjadi inflasi harga harga barang kebutuhan akan naik, jadi kita memerlukan suatu kendaraan kendaraan investasi yang bisa memberikan keuntungan lebih besar,” lanjutnya.

Masalahnya, banyak orang masih salah strategi dalam mengatur keuangan. Misalnya, mereka terlalu fokus menabung tanpa sadar nilai uang mereka tergerus inflasi, atau sebaliknya, terlalu agresif berinvestasi tanpa memiliki dana cadangan untuk keadaan darurat. 

Bagaimana cara mengatur keseimbangan antara menabung dan investasi? Berikut strategi cerdasnya! 

Strategi Keuangan agar Uang Tidak Cepat Habis 

1. Prioritaskan Dana Darurat dengan Metode Menabung yang Efektif

Dana darurat wajib dimiliki minimal 3-6 bulan pengeluaran. Ini penting untuk menghadapi situasi tak terduga seperti PHK atau kebutuhan medis mendesak. 

Untuk mengumpulkannya, bisa gunakan 4 metode menabung viral berikut:

Celengan Tabel Target: Buat tabel berisi nominal yang ingin ditabung dan coret setiap kali target tercapai. Cocok untuk yang suka menabung dengan target visual. 

Menabung Sesuai Tanggal:Contoh, tanggal 1 menabung Rp1.000, tanggal 2 Rp2.000, dan seterusnya. Dalam sebulan, bisa terkumpul lebih dari Rp400 ribu! 

The Power of Rp20 ribu:Setiap kali mendapat uang Rp20.000, langsung ditabung. Sederhana, tapi kalau konsisten bisa jadi dana besar. 

Cash Stuffing:Pisahkan uang ke dalam amplop sesuai kebutuhan: tabungan, investasi, kebutuhan harian, dan lain-lain. Ini membantu mengontrol pengeluaran. 

 

2. Setelah Dana Darurat Aman, Baru Fokus ke Investasi 

Investasi penting untuk melawan inflasi dan membangun aset jangka panjang. Beberapa pilihan yang bisa dipertimbangkan: 

Reksa Dana & Saham: Cocok untuk pemula yang ingin mendapatkan return lebih tinggi dibanding menabung di bank. 

Obligasi & Sukuk: Pilihan investasi jangka panjang yang lebih stabil dan aman. 

Emas: Salah satu instrumen investasi yang nilainya cenderung naik dan bisa dicairkan kapan saja. 

3. Hindari Kesalahan Umum dalam Keuangan

Jangan langsung investasi tanpa punya dana darurat. Jika ada kebutuhan mendadak, malah bisa terpaksa menjual investasi di saat yang tidak tepat.

Hindari menabung tanpa tujuan. Uang yang hanya disimpan di tabungan tanpa strategi bisa tergerus inflasi. 

Kelola uang THR dan gaji dengan bijak. Jangan sampai habis dalam sekejap hanya untuk keinginan konsumtif. 

Kunci Keuangan Sehat Adalah Mengombinasikan Menabung dan Investasi

Menabung dan investasi bukanlah pilihan, tapi kombinasi yang harus dikelola dengan bijak. Mulai dari menyiapkan dana darurat dengan metode menabung yang cocok, lalu perlahan masuk ke investasi untuk memaksimalkan pertumbuhan aset. Dengan strategi yang tepat, kondisi keuangan bisa tetap stabil di segala situasi. 

Topik Menarik