PP Inbreng BUMN ke Danantara Rampung Akhir Bulan Ini
JAKARTA - Peraturan Pemerintah (PP) perihal inbreng saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) ditargetkan rampung akhir Maret 2025. Beleid itu bakal menjadi payung hukum pengalihan saham seluruh perseroan negara ke Danantara.
1. PP Inbreng
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir mengatakan, setelah PP inbreng diterbitkan, seluruh BUMN dialihkan ke Sovereign Wealth Fund (SWF) tersebut.
“Jadi kita itu nanti, bukan saja tujuh (BUMN), semuanya yang akan masuk. Ini sekarang kebetulan sedang dalam proses PP inbreng Insya Allah akhir bulan ini semua selesai,” ujar Pandu dalam sesi Special Dialogue IDX Channel, Jumat (21/3/2025).
Paska pengalihan saham perusahaan pelat merah, Danantara mulai menggodok investasi di sektor strategi. Beberapa diantaranya energi baru dan terbarukan (EBT), hilirisasi sumber daya, pangan.
Lalu, sektor lain yang berdampak langsung bagi pertumbuhan makro ekonomi nasional dan penciptaan lapangan kerja baru.
Cara Menghasilkan Uang 1 Miliar di Usia 30 Tahun: Simak Rahasia Anak Muda Kekinian dari Para Ahli
“Dan nantinya kita juga akan mendapatkan dari hasil dividen, akan masuk juga ke Danantara untuk mulai diinvestasikan,” paparnya.
2. Danantara Kelola Aset
Danantara sendiri bakal mengelola aset sebesar USD900 miliar atau setara Rp14 ribu triliun. Nilai ini diperoleh dari aset konsolidasi BUMN.
Dari nilai tersebut sebesar USD20 miliar atau sekitar Rp300 triliun bakal digunakan untuk investasi di beberapa proyek strategis.
3. Jadi Agen Pertumbuhan Ekonomi
Pandu menjelaskan, Danantara dibentuk untuk menjadi agen pertumbuhan ekonomi nasional dan dapat memperoleh keuntungan alias return. Dalam konteks ini, Danantara bakal mengelola aset BUMN untuk menghasilkan return.
“Jadi ini beda dengan misalnya budget suatu negara atau APBN yang digunakan untuk program buat masyarakat, tapi tidak menghasilkan return. Nah, di sini harus menghasilkan economic return,” beber dia.
Nah, untuk spesifik buat Danantara, memang ada dua. Satu, pengelolaan perusahaan yang ada di bawah Danantara yang nantinya adalah perusahaan-perusahaan BUMN, kurang lebih 800 akan dipindahkan ke Danantara. Dan tugasnya untuk mengoptimalkan return dari perusahaan-perusahaan itu,” lanjut Pandu.