Awas! Ini Perbedaan Minyak Goreng Asli dan Palsu yang Beredar di Malang
MALANG - Minyak goreng kemasan bermerek palsu ditemukan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Setelah ditelusuri minyak goreng bermerek Sunco itu ternyata merupakan ulah sepasang suami istri (pasutri) yang tinggal di satu perumahan di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Kasatreskrim Polres Malang AKP Muhammad Nur menyatakan, pasutri asal Karangploso bernama Suparman (60) dan istrinya Gusria Ramdhini (46) warga Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, membeli minyak goreng curah literan di Poncokusumo seharga Rp8.000 per 4,5 liternya. Kemudian, keduanya mengemas ulang minyak goreng curah itu ke kemasan minyak goreng berlabel Sunco.
"Dia membeli minyak curah 4,5 liter dengan harga Rp8.000, dia membuat percetakan ini di Kota Malang, percetakan dusnya ini dengan harga kurang lebih Rp20.000. Maka, keuntungan dari itu Rp300 ribu, keuntungannya ya, karena modalnya tidak sebanyak yang dikeluarkan dari perusahaan aslinya," ucap AKP Muhammad Nur di Mapolres Malang, pada Jumat (14/3/2025).
Kemasan jeriken berisikan minyak goreng bermerek palsu itu kemudian dijual ulang sesuai label 'Sunco' dengan harga murah. Bila di pasaran harga minyak goreng Sunco dijual Rp400 ribuan, pelaku hanya menjual satu kardus minyak seharga Rp313 ribu. Tapi ada perbedaan mencolok di antara minyak goreng asli dan palsu bermerek Sunco itu.
"Dari fisik perbedaan cukup jauh, terutama dari ukuran, tutup, dan warna. Dari dusnya yang palsu banyak stempelnya, banyak stikeran, kalau asli sudah sablonan, yang palsu stikeran. Itu perbedaan mencolok," tuturnya.
Sementara itu, Wakapolres Malang Kompol Bayu Halim Nugroho menjelaskan, perbedaan lain yang tampak yakni dari isis kemasan jeriken minyak goreng asli yang lebih besar, sedangkan minyak goreng Sunco palsu kemasannya lebih kecil. Dari sisi tutup botolnya juga berbeda, tutup botol yang asli berwenang putih, sedangkan yang produksi palsu berwarna kuning.
"Kemudian, beratnya untuk yang palsu itu kurang lebih cuma 4,4 kg, kemudian yang asli 4,6 kilogram, dan kemudian teksturnya di sini kita lihat teksturnya sangat berbeda dengan yang asli. Yang palsu sedikit lebih kuning mendekati gelap, sedangkan yang asli kuning cerah," terangnya.
"Selanjutnya pada gambar kemasan jauh lebih kecil, asli jauh lebih besar, logo halal, masih menggunakan logo halal yang lama, sedangkan sudah ada edaran untuk logo halal yang baru," tukasnya.
Sebelumnya, Satreskrim Polres Malang berhasil mengungkap peredaran minyak goreng bermerk palsu. Minyak goreng palsu itu ditemukan usai salah satu konsumen mengadu ke marketing resmi Sunco. Temuan itu lantas ditindaklanjuti dengan penyelidikan oleh internal perusahaan, hingga akhirnya ditemukan fakta minyak goreng itu palsu.
Pihak perusahaan kemudian melaporkan ke kepolisian perihal adanya peredaran minyak goreng palsu yang berlabel Sunco. Laporan itu dilakukan karena pihak Sunco merugikan perusahaannya.