Ribuan Orang Gantungkan Hidup, Tokoh Agama Pakuhaji Harap PSN PIK 2 Tak Dihentikan
JAKARTA Ulama Kiai Hasan Basri mengingatkan puluhan ribu warga yang menggantungkan nasib dengan adanya Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2). Sehingga, keberadaan proyek tersebut penting bagi masyarakat pesisir Tangerang.
Hasan Basri yang juga warga Pakuhaji itu mengaku tak sepakat jika PSN PIK 2 dihentikan kalau melihat dari banyaknya manfaat bagi masyarakat pesisir utara Tangerang.
Setiap pagi saya melihat ribuan orang dari Tegal Alur sampai Tanjung Pasir masuk ke PIK 2, menggantungkan hidupnya di PIK 2 ini. Penghentian PSN akan banyak mudharatnya, ujar Kiai Hasan Basri dalam keterangannya, dikutip Rabu (29/1/2025).
Ia pun menekankan, kalau memang PSN PIK 2 harus dihentikan, apakah mereka yang mendorong penghentian itu dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Selain itu, pihaknya juga meminta agar abrasi diatasi agar tidak semakin melebar.
Kalau pemerintah mencabut PSN PIK 2, saya selaku warga Pakuhaji meminta agar menyediakan lapangan kerja pengganti bagi masyarakat dan tolong atasi agar abrasi tidak semakin melebar, tuturnya.
Selain itu, kalau PSN PIK 2 disetop, menurutnya bukan hanya berdampak pada pengganguran, namun juga akan berpotensi meningkatnya kriminalitas. Masyarakat pesisir utara Tangerang diimbau agar jangan mau dipecah belah.
Menurut Hasan Basri, masyarakat harus bersatu jangan mudah percaya dengan berbagai isu yang dihembuskan, terutama oleh bukan warga asli pesisir utara Tangerang, Sementara soal abrasi, menurutnya, sudah terjadi puluhan tahun.
Dari tahun 1980 hingga 2015 568 hektare, kalau dihitung hingga 2025 kita tidak tahu berapa lagi daratan yang tergerus air laut, imbuhnya.
Sedangkan pemerintah belum ada tindakan untuk mengatasinya. Saat ada PSN, masyarakat pun menaruh harapan tanah mereka tidak terkena abrasi.
Makanya saya tidak sepakat jika ada yang bicara hentikan PSN PIK 2, karena akan ada kerugian yang lebih panjang, bisa-bisa belakang rumah saya juga akan tergerus air laut, pungkasnya.