Tren Tabungan Rp1 Juta hingga Rp100 Juta Naik 5, Pertanda Apa?

Tren Tabungan Rp1 Juta hingga Rp100 Juta Naik 5, Pertanda Apa?

Terkini | okezone | Kamis, 23 Januari 2025 - 12:23
share

JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatatkan tren tabungan masyarakat dengan saldo Rp1 juta hingga Rp100 juta meningkat 5 hingga Desember 2024. 

1. Sejalan dengan Data Kemiskinan RI

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, tren meningkatnya tabungan masyarakat sejalan dengan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada September 2024, tingkat kemiskinan mencapai 8,57 dari total populasi Indonesia.

"Kalau kita lihat tabungan by tier, kalau Rp1 juta hingga Rp100 juta tumbuhnya 5 di bulan Desember 2024 dibanding tahun lalu. Membaik, tahun lalu itu sekitar 3,25,” kata Purbaya dalam konferensi pers di Kantor Pusat LPS, Kamis (23/1/2025).

2. Tabungan Orang Kaya juga Meningkat

Purbaya juga menjelaskan segmen tabungan dengan saldo di atas Rp5 miliar menunjukkan pertumbuhan 3,99 pada Desember 2024. Angka ini naik dibandingkan pertumbuhan 3,51 pada Desember 2023.

Menurut Purbaya, kondisi tersebut menjadi indikasi awal perbaikan kesehatan finansial masyarakat.

“Jadi ada perbaikan sedikit untuk yang di atas Rp1 juta dalam hal kemampuan mereka menabung atau duitnya lebih banyak dibanding sebelumnya. Sedangkan yang di bawah Rp100 juta juga membaik 5 persen sekarang, tahun lalu Desember 3,59. Jadi ada perbaikan di kelihatannya tingkat kesehatan keuangan masyarakat kita, dan di sini sih indikasi awalnya bisa menabung uang lebih banyak,” jelas Purbaya.

 

3. Tingkat Kemiskinan

Sebelumnya, BPS mencatat, persentase penduduk miskin pada September 2024 menurun sebesar 0,46 persen poin dibandingkan Maret 2024 yang berada di angka 9,03 persen. Jika dibandingkan dengan Maret 2023, persentase tersebut turun lebih tajam sebesar 0,79 persen poin.

Dari sisi jumlah, penduduk miskin pada September 2024 tercatat sebanyak 24,06 juta orang. Angka ini berkurang 1,16 juta orang dibandingkan Maret 2024 dan berkurang 1,84 juta orang jika dibandingkan dengan Maret 2023.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti  menjelaskan, penurunan angka kemiskinan terjadi baik di perkotaan maupun perdesaan. Persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2024 sebesar 6,66 persen, menurun dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 7,09 persen.

“Sementara itu, persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2024 sebesar 11,34 persen, menurun dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 11,79 persen,” ujar Amalia.

Penurunan tingkat kemiskinan yang diiringi dengan pertumbuhan tabungan menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia tidak hanya mencakup segmen atas, tetapi juga menjangkau kelompok masyarakat menengah ke bawah. 

Meski demikian, pemerintah tetap diimbau untuk menjaga momentum positif ini melalui kebijakan inklusif dan pengawasan ketat terhadap inflasi serta stabilitas harga kebutuhan pokok.

Topik Menarik