Diumumkan Akhir Februari 2025, Ini Tugas Direktur Teknik Timnas Indonesia
JAKARTA - Tim Nasional (Timnas) Indonesia dipastikan akan memiliki Direktur Teknik (Dirtek) baru pada akhir Februari 2025. Nantinya tugas berat sudah menunggu Dirtek Timnas Indonesia, lantas apa saja pekerjaannya?
Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir menyampaikan betapa sulitnya mencari sosok Dirtek yang tepat. Karena idealnya, sosok tersebut bisa tinggal sepenuhnya di Tanah Air.
1. PSSI Sempat Kesulitan Cari Dirtek Baru
Sebab Dirtek memiliki tugas berat yang membuat PSSI tak bisa asal memilih. Erick saja mengaku beberapa kali mengganti kandidat agar menemukan sosok yang tepat.
“Mencari figur dirtek yang tepat tidak mudah karena memang kan di Indonesia sendiri sudah ada beberapa figur pelatih yang juga punya trek rekor dan hasil yang bagus,” kata Erick dalam keterangannya, Selasa (21/1/2025).
“Jadi kita masih cari figur yang benar-benar bisa dihormati dan juga mengerti bagaimana rencana sepak bola Indonesia ke depan," sambungnya.
Kata Erick, pihaknya sempat menyimpan tiga nama untuk mengemban jabatan tersebut. Dia pun berharap sosok Dirtek yang baru bisa diumumkan pada akhir Februari 2025. Sehingga dengan begitu, figur baru tersebut dapat langsung mengemban tugasnya.
2. Tugas Berat Menanti Dirtek Timnas Indonesia
“Kita sempat ada tiga nama, bulan yang lalu saya sudah yakini tapi ya kita berubah lagi tapi mudah-mudahan akhir Februari ini bisa lah diumumkan. Dirtek harus bisa bertukar pikiran dengan pelatih senior pelatih U-23, U-20, U-17," ungkap Erick.
"Dia juga bisa mulai turun ke daerah menyampaikan filosofi sepak bola Indonesia seperti apa ke depan, memang kita sudah ada formulanya sebelumnya tapi kan kembali sepak bola berkembang,” pungkas dia.
Lebih jauh, Erick menyampaikan betapa sulitnya menjaga konsistensi suatu tim. Karena itu, dia ingin Dirtek yang baru nantinya bisa menjalankan tugas dengan baik dengan terus melahirkan talenta-talenta terbaik tanah air secara konsisten. Di mana semua itu juga pastinya tak luput dari kerja sama para pelatih di Timnas Indonesia.
“Kita harus yakini memang negara yang punya filosofi sepak bola itu yang akan konsisten untuk bisa punya hasil yang baik secara kontinyu. Jadi bukan karena sebuah generasi emas lalu punya prestasi yang bagus tetapi habis itu terputus. Nah ini bagaimana Indonesia juga bisa terus konsisten melahirkan generasi yang baik dan hasil yang baik ya ini memang perlu kerjasama semua tak mudah tapi ya kita coba,” pungkas Erick.