Bojan Hodak Komentari Pemain Keturunan Timnas Indonesia, Singgung Pembinaan Usia Muda

Bojan Hodak Komentari Pemain Keturunan Timnas Indonesia, Singgung Pembinaan Usia Muda

Terkini | okezone | Rabu, 15 Januari 2025 - 22:47
share

BANDUNG – Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, ikut mengomentari soal maraknya pemain keturunan di Timnas Indonesia. Ia tidak masalah dengan hal itu tetapi lantas menyinggung soal pembinaan usia muda.

Seperti diketahui, PSSI gencar melakukan naturalisasi kepada pemain keturunan Indonesia. Bahkan, jumlahnya akan terus ditambah seiring pemantauan bakat di Eropa.

1. Tidak Masalah

Susunan pemain Timnas Indonesia vs Timnas China (Foto: PSSI)

Menurut Hodak, kehadiran pemain keturunan itu bagus untuk Timnas Indonesia. Terbukti hasil yang didapatkan selama ini sangat positif. 

“Mereka (para pemain keturunan) juga orang Indonesia kan? Di negara ini, itu bagus untuk hasil. Tapi, lihat, di seluruh Asia, masalah utamanya adalah pengembangan usia muda,” ucap Hodak di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (15/1/2025).

2. Usia Muda

Pelatih asal Kroasia itu mengaku sempat mengutarakan permasalahan pengembangan usia muda ini saat dipercaya menangani Timnas Malaysia U-19 pada 2017-2019. Namun pernyataan itu membuatnya tak mendapatkan perpanjangan kontrak.

“Meski pun saya bisa mencetak sejarah pada generasi tersebut. Itu kebenarannya, pengembangan pemain muda tidak terorganisir dengan baik di Asia Tenggara dan Asia,” papar Hodak.

3. Tertinggal

Pelatih berkepala plontos itu dengan lantang menyebut tim nasional di Asia mengalami ketertinggalan dari negara Eropa. Pasalnya di sana, para pesepakbola muda sudah bermain di laga kompetitif sejak usia 8 tahun. 

 

“Di sini baru mulai usia 16, 17 dan 18. Jadi ini 10 tahun di belakang tim Eropa dalam pengembangan pemain muda,” beber Hodak.

“Artinya seorang anak di Eropa yang berusia 18 tahun, jika asumsinya bermain 30 kali dalam semusim, maka dia sudah bermain dalam 300 laga kompetitif di liga. Dan anak-anak di sini mungkin hanya memiliki sekitar 50 laga kompetitif,” urai pria berusia 54 tahun itu.

Susunan pemain Timnas Indonesia vs Timnas Jepang (Foto: Okezone/Aldhi Chandra Setiawan)

Ini, lanjut Hodak, yang membuat sepakbola di Asia mengalami ketertinggalan dari Eropa. Mulai dari aspek fisik, teknik, dan taktik, anak-anak muda di Benua Kuning khususnya Asia Tenggara tertinggal hingga 200 pertandingan. 

“Lalu jika dikalkulasi dengan latihan, bisa dilihat pemain dari Eropa lebih percaya diri dengan bola karena teknik, taktiknya lebih baik, terutama ketika dengan bola. Tapi di sini tentu saja potensial karena ada 300 juta warga,” tandasnya.

Topik Menarik