Periskop 2025: Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2, Tantangan di Depan Mata

Periskop 2025: Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2, Tantangan di Depan Mata

Berita Utama | okezone | Selasa, 7 Januari 2025 - 08:01
share

JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi dipatok sebesar 5,2 dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025. Capaian pertumbuhan ekonomi tahun ini akan menjadi tantangan pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 
Tahun ini adalah tahun pertama Presiden Prabowo menjabat sebagai kepala negara dibantu oleh para menteri yang ada dalam Kabinet Merah Putih. Prabowo sendiri menargetkan ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 8. Meski banyak mendapatkan celaan, namun dia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8. 

Pertumbuhan ekonomi 2025


1. Target Presiden Prabowo
 

Target ambisius Presiden Prabowo soal pertumbuhan ekonomi 8 mendapat ejekan. Presiden Prabowo Subianto bercerita bahwa dirinya diejek saat menetapkan target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8. Menurutnya cita-cita atau impian harus digantungkan setinggi langit.
"Saya diejek lagi, Prabowo bisa aja dia ngomong mau pertumbuhan 8. Saudara-saudara saya selalu mengutip Bung Karno, Bung Karno mengajarkan dari dulu gantungkan cita-citamu setinggi langit, kalau kau tidak sampai ke langit minimal kau jatuh di antara bintang-bintang," kata Prabowo pada 4 Desember 2024.
Meski diejek, dia meyakini RI mampu mencapai level ekonomi tersebut. Prabowo menjelaskan dengan pengelolaan anggaran yang dilakukan secara efisien dapat menutup kebocoran, maka target pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8.
"Tapi saya hitung angka-angka saya percaya saya yakin kita mampu sampai 8. Kebocoran-kebocoran kita kalau kita hemat, kalau pemerintah itu ketat bersih efisien saya yakin bisa," ungkapnya.

2. Asumsi makro APBN 2025

Pada tahun ini, pertumbuhan ekonomi RI dipatok tak jauh berbeda dengan 2024. Tak muluk-muluk, ekonomi Indonesia ditargetkan bisa tumbuh 5,2 pada 2025. 
Melansir laman Kemenkeu, berikut adalah asumsi makro yang dipatok dalam APBN 2025:
- Pertumbuhan ekonomi 5,2
- Inflasi 2,5
- Tingkat Suku Bunga SBN 10 Tahun 7,0
- Nilai tukar Rp16.000/USD
- Harga Minyak Mentah Indonesia USD82/barel
- Lifting Minyak 605 ribu barel per hari
- Lifting Gas 1.005 ribu barel setara minyak per hari

3. Proyeksi Bank Indonesia

Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 berada dalam kisara 4,8–5,6 pada 2025. Bank Sentral menilai, pertumbuhan ekonomi RI tahun ini masih menghadapi tantangan. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memproyeksikan perekonomian global akan meredup pada periode 2025-2026.
Hal ini tidak lepas dari keberpihakan kebijakan ekonomi Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.
"Terpilihnya kembali Presiden Trump di Amerika Serikat dapat membawa perubahan besar dalam landscape geopolitik dan perekonomian dunia," ujar Perry Warjiyo dalam sambutannya pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2024.
Perry Warjiyo menjelaskan, setidak ada 5 karakter yang menggambarkan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2025-2026. Pertama slower and divergent growth alias pertumbuhan yang melambat dan tidak merata. Perekonomian Amerika Serikat diperkirakan akan membaik, sedangkan pertumbuhan China dan Eropa melambat.
Kedua, reemergence of inflation pressures alias tekanan inflasi. Penurunan inflasi dunia pada tahun 2025 diperkirakan bakal melambat, namun ada resiko naik di tahun 2026. Hal ini dikarenakan gangguan rantai pasok hingga fenomena perang dagang.
"Bahkan perang dagang, ketegangan geopolitik, dan disrupsi rantai pasok dagang, fragmentasi ekonomi dan keuangan, akibatnya prospek ekonomi global akan meredup pada 2025 dan 2026," sambungnya.

 


Selain pertumbuhan ekonomi, harga komoditas juga berdampak pada inflasi global yang turunnya sangat lambat. Tentunya, menurut Perry ini juga berdampak bagaimana Indonesia mengendalikan inflasi di dalam negeri yang berkaitan dengan harga minyak dan pangan.
Kemudian berkaitan dengan suku bunga AS atau Fed Fund Rate (FFR) yang diperkirakan BI baru akan turun pada akhir tahun ini sekitar 25 basis poin dan sekitar 50 basis poin pada semester I 2025.
"Dari kemungkinan FFR di tahun depan, itu masih berkisar 4,75 dan ini berdampak juga suku bunga yield pemerintah Amerika Serikat yang tinggi, dan itu akan berdampak kepada financing dari APBN kita," ungkap Perry.
Perry juga mengungkapkan nilai tukar dolar AS yang kuat dan masih berdampak kepada tekanan-tekanan dari nilai tukar dunia termasuk rupiah.
Terakhir, risiko global dan geopolitik yang tinggi berdampak pada arus modal yang terus masuk untuk stabilitas kita.
"Inilah lima hal yang berpengaruh pada Asumsi Makro yang kita sampaikan yaitu pertumbuhan (ekonomi), nilai tukar dan inflasi," pungkasnya.

4. Proyeksi lembaga internasional

International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 mencapai 5,1. IMF menyatakan Indonesia berhasil melakukan transformasi ekonomi dengan luar biasa di dua dekade terakhir.
Sementara itu, lembaga keuangan internasional lainnya yakni World Bank memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 mencapai 5,1. 
Proyeksi World Bank ini direvisi naik dari perkiraan yang rilis pada April lalu, lembaga internasional tersebut memberikan estimasi ekonomi Indonesia di angka 4,9 pada 2024 dan 5 pada 2025.
Di sisi lain, Bank multilateral Asian Development Bank (ADB) mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 5 pada 2024 dan 2025.

5. Optimisme kalangan pengusaha

Di tengah berbagai tantangan baik dari sisi global maupun domestik, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) tetap optimistis Pemerintahan Prabowo-Gibran bersama dunia usaha dapat mengatasi berbagai tantangan dan menciptakan banyak peluang untuk mendorong pertumbuhan.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie mengatakan, salah satu hal yang paling penting untuk Indonesia saat ini adalah investasi. Menurutnya, untuk menghadirkan investasi ke Indonesia yang penting untuk digarisbawahi adalah mengenai kepastian hukum yang akan menjadi cikal bakal kebangkitan atau keberlanjutan dari investasi yang sangat dibutuhkan di Indonesia.
"Kami melihat investasi walaupun masih ada tantangan di sana-sini baik dari luar negeri dan dalam negeri, tetap mempunyai potensi yang luar biasa. Kemarin dalam waktu dua mingguan mendampingi lawatan (Presiden Prabowo Subianto) ke luar negeri, ke China, Amerika Serikat (AS), Peru, Brasil dan Inggris, Bapak Presiden memiliki kemampuan untuk meyakinkan investor dan berhasil mendapatkan komitmen investasi. Saya rasa ini suatu start yang bagus yang bisa membuat momentum yang baik ke depannya," ungkap Anin.
Menurutnya, program-program pemerintah untuk membantu masyarakat luas juga akan membuahkan hasil yang sangat baik dalam jangka menengah dan panjang ke depannya. Karena bisa dirasakan langsung ketika bicara mengenai isu kemiskinan dan juga kelaparan. Program-program seperti makanan bergizi gratis dan lumbung pangan, juga program pengampunan utang UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) juga bisa membuat para pelaku UMKM beraktivitas kembali dalam dunia usaha.
Selain itu, lanjut Anin, program rumah murah akan berdampak sangat baik, demikian juga dengan investasi jangka panjang seperti di dalam pendidikan, kesehatan, dan juga infrasruktur digital yang tentu merupakan sektor yang prospektif untuk Indonesia bisa berkompetisi dan bisa membuat kesejahteraan lebih baik.
"Jadi singkatnya, kami melihat bahwa ke depannya competitiveness (daya saing) dari Indonesia ini sangat besar, memang saya tidak menutup mata banyak tantangan seperti yang tadi disebutkan isu yang lagi marak mengenai PPN 12, daya beli masyarakat terutama kelas menengah, isu penggantian tenaga kerja dan lain-lain, tapi semua itu tentu di sinilah tugas Kadin ada dua, yang pertama bekerja dengan konstituen, yaitu Kadin Provinsi dan juga seluruh perusahaan, termasuk BUMN dan koperasi yang di bawah naungan Kadin untuk bisa mengarungi semua ini dengan baik. Dan kedua, Kadin menjadi mitra strategis pemerintah yang baik dalam program mendorong pertumbuhan ekonomi 8 dan menurunkan kemiskinan bahkan sampai 0," paparnya.

 

6. Realisasi ekonomi 2024

Realisasi asumsi dasar ekonomi makro 2024 meleset dari target. Salah satu yang tidak mencapai target adalah pertumbuhan ekonomi.
Untuk pertumbuhan ekonomi yang tadinya diperkirakan 5,2 dalam Undang-undang (UU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, tercatat hanya 5,0 yoy (outlook).
"Keseluruhan tahun untuk growth kita perkirakan di 5," ungkap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN 2024.
Pertumbuhan ekonomi tersebut di 5 karena permintaan domestik yang kuat dan penciptaan lapangan kerja baru tetap menopang kinerja fiskal.
Lemahnya perekonomian, lanjut Sri Mulyani, disebabkan oleh situasi global yang semakin dinamis, antara lain meningkatnya tensi geopolitik di berbagai kawasan, gejolak pasar keuangan dan mulai turunnya harga komoditas andalan Indonesia.
Dari sisi inflasi berada pada level 1,57 (yoy), jauh di bawah yang ditetapkan dalam asumsi yaitu 2,8. Lonjakan harga pangan sempat terjadi di pertengahan tahun, namun kembali turun sehingga inflasi terkendali.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah secara rata-rata 2024 tercatat sebesar Rp15.847 per dolar AS lebih tinggi dari asumsi Rp15.000 per dolar AS.
"Nilai tukar terus tertekan karena berbagai faktor global termasuk policy fed fund rate penguatan dolar capital outflow mengalami deflasi dari yang kita asumsikan 15.000 per dolar AS," jelasnya.

Topik Menarik