Bukan Impor, Prabowo Minta Bahan Baku Makan Bergizi Gratis dari Dalam Negeri
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto meminta bahan baku program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak berasal dari impor. Dia memerintahkan jajarannya agar menggunakan bahan baku lokal untuk program MBG dengan melibatkan koperasi hingga badan usaha milik desa (BUMDES).
“Jadi arahan Presiden, (MBG) ini harus bahan bakunya harus dari Indonesia, dari desa, sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat. Bukan impor,” kata Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi usai rapat bersama Prabowo di Istana Bogor, dikutip Sabtu (4/1/2025).
Program Makan Bergizi Gratis
1. Libatkan koperasi
Budi merinci pihaknya bakal melibatkan ribuan koperasi untuk menyukseskan program unggulan pemerintah. Dia juga mengaku telah mendata sebaran desa yang memproduksi beragam komoditas untuk menyokong MBG.
“Ada 1.923 koperasi yang siap menampung, siap berkontribusi dalam penyelenggaran makan bergizi gratis,” kata Budi.
“Itu termasuk koperasi telur berapa; koperasi sayur; beras; koperasi ikan, dan sebagainya,” sambungnya.
2. Pangan lokal
Selain itu, Budi juga menyebut desa berkontribusi menghasilkan berbagai kebutuhan seperti jagung, ikan nila hingga melon. Ia menyatakan hal tersebut telah masuk dalam 20 dana desa yang dianggarkan untuk ketahanan pangan.
“Tapi yang pasti, tadi untuk ketahanan pangan makan siang bergizi itu dari dana desa. Tadi saya sampaikan, saya laporkan 20 dari Rp 71 triliun dana desa tahun 2025 untuk ketahanan pangan,” jelas Budi.
3. Tidak impor
Budi menambahkan arahan dari Presiden Prabowo bahwa bahan baku untuk program makan bergizi gratis harus dari dalam negeri tidak impor.
"Arahan Presiden ini harus bahan bakunya harus dari Indonesia. Dari desa. Sehingga bisa menggerakkan ekonomi masyarakat. Bukan impor. Nah bahan bakunya bukan impor," ungkapnya.