Tudingan OCCRP ke Jokowi Tak Bisa Dianggap Remeh
JAKARTA - Ketua Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer mengatakan penilaian Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) yang menilai Presiden ketujuh Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) sebagai salah satu pemimpin terkorup. Ia menduga OCCRP merupakan proksi atau perpanjangan tangan pihak tertentu untuk menyerang Jokowi.
Meski demikian, ia menilai hal ini tak semata-mata menyerang Joko Widodo. Menurutnya jika martabat negara dan bangsa juga terserang saat memojokkan pemimpin nasional.
"Ketika ada pihak yang berusaha menyerang Indonesia dengan memojokkan mantan pemimpin nasional, kita harus bersatu melawan. Ini soal martabat kita sebagai bangsa," kata Noel dalam keterangannya, Rabu (1/1/2025).
Perpanjangan Tangan
Noel menyebut OCCRP berkantor di Amsterdam, Belanda patut dicuriga sebagai perpanjangan tangan alias proksi dari pihak tertentu. Pihak tertentu itu, kata dia, juga bisa datang dari kelompok di dalam negeri atau berbagai negara.
"Jadi, masalah ini tak bisa dianggap remeh," ungkapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Ketenegakerjaan itu juga menilai kredibilitas dan netralitas tim penilai OCCRP meragukan. Hal ini terbukti dari hasil penilaian yang dikeluarkan itu.
"Kredibilitas dan netralitas tim penilai OCCRP sangat meragukan, terbukti dari hasil penilaian mereka yang ngawur. Apa yang dikorupsi Jokowi?" tandasnya.
Noel lantas menjelaskan bahwa OCCRP menarik kesimpulan berdasarkan nomisasi alias voting dari pembaca hingga jurnalis dunia. Oleh karenanya, hasil dari nomisasi itu bisa diarahkan.
"Jumlah pembaca dan pilihan/nominasi oleh pembaca, bisa diarahkan. Link untuk voting pembaca, bisa disebar melalui grup-grup whatsapp atau media sosial. Jadi hasilnya bisa diarahkan. Maka kita pantas curiga," ujarnya.