Wapres Gibran: Indonesia-UEA Punya Visi Kemanusiaan yang Sama
JAKARTA - Wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) sudah terjalin lama, dan erat dari berbagai aspek, bahkan memiliki visi yang sama dalam menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
"Indonesia dan Persatuan Emirate Arab memiliki visi yang sama dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," kata Gibran saat menghadiri acara 'Resepsi National Day United Arab Emirates (UAE)', di Hotel Raffles Jakarta, Selasa (3/12/2024) malam.
Bahkan, kata Gibran, Indonesia-UEA juga memiliki solidaritas dalam membangun kolaborasi, dan kerja sama yang inklusif, guna mewujudkan perdamaian dunia. "Termasuk salah satunya melalui kolaborasi tim medis Indonesia dengan Rumah Sakit Lapangan Terpadu Uni Emirat di Rafah dan Gaza," katanya.
Persamaan visi kemanusiaan itu, kata Gibran, membuat hubungan Indonesia dan UEA semakin erat, dan berkembang.
"Kami percaya bahwa ikatan yang kuat antara Indonesia dan Persatuan Emirat Arab dapat semakin kokoh ke depan, dan menjadi teladan kerja sama dunia yang saling menghormati, saling menguntungkan serta mengedepankan toleransi dan perdamaian," katanya.
Di sisi lain, Gibran juga mengungkap soal kedekatan Indonesia dan UEA yang sudah terjalin hampir lima dekade. Bahkan, jauh sebelum dia menjabat sebagai wakil presiden.
"Hampir lima dekade hubungan Indonesia dan Persatuan Emirat Arab telah terjalin, tidak hanya dekat secara politik, tapi juga hangat sebagai saudara, persaudaraan ini terasa hangat, dalam dan tulus," katanya.
Saat Gibran menjabat sebagai wali kota Solo, dirinya mengaku sangat merasakan hubungan erat antara Indonesia dan UEA.
"Baik melalui pembangunan Masjid Syeikh Zayed, Rumah Sakit kardiologi Emirate serta berbagai bantuan kemanusiaan dari Emirates. Ini adalah simbol persaudaraan, simbol persahabatan yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian," ucapnya.
Gibran juga menyampaikan rasa kagumnya kepada Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan atas dedikasinya untuk kemanusiaan.
"Saya juga selalu kagum kepada kata-kata Yang Mulia Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan bahwa kekayaan bukanlah pada uang atau minyak, tapi terletak pada manusiannya dan tidak ada nilainya jika tidak didedikasikan untuk melayani umat manusia," katanya.