Di Tengah Isu Pemerasan WN Malaysia Saat Konser DWP, Kapolda Mutasi Kasubdit hingga Kasat Narkoba ke Yanma Polda Metro Jaya

Di Tengah Isu Pemerasan WN Malaysia Saat Konser DWP, Kapolda Mutasi Kasubdit hingga Kasat Narkoba ke Yanma Polda Metro Jaya

Terkini | okezone | Kamis, 26 Desember 2024 - 13:45
share

JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memutasi Kasubdit hingga Kasat Narkoba ke Yanma Polda Metro Jaya. Hal ini muncul di tengah kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum anggota polisi ke warga negara (WN) Malaysia saat menonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP).

Mutasi jabatan itu dituangkan dalam surat telegram mutasi jabatan tingkat Pamen, Pama hingga Bintara, nomor ST/429/XII/KEP.2024 per tanggal 25 Desember 2024 yang ditandatangani oleh Karo SDM Kombes Muh. Dwita Kumu Wardana atas nama Kapolda Metro Jaya. 

Dalam surat telegram yang diterima Okezone pada Kamis (26/12/2024), mereka yang dimutasikan ke Yanma Polda Metro Jaya tersebut tertulis dalam rangka proses pemeriksaan. 

Setidaknya berdasarkan catatan ada 34 nama dan berbagai jenis jabatan yang dimutasikan ke Yanma Polda Metro Jaya dengan keterangan dalam rangka riksa (pemeriksaan). 
 

Adapun mereka yang dimutasi ke Yanma dalam rangka riksa, mulai dari tingkat satuan narkoba di Polda Metro Jaya, Polres, maupun tingkat Polsek. 

Terkait hal ini, Okezone sudah mencoba mengonfirmasi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary. Sayangnya, Ia tak menggubris pertanyaan yang dilayangkan melalui Aplikasi pesan singkat. 

1. Kasus ditangani Propam Polri

Kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh oknum anggota polisi ke warga negara (WN) Malaysia saat nonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP) kini ditangani Propam Polri.

Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim menyebut, pihaknya masih mendalami motif oknum polisi tersebut melakukan pemerasan.

“Kalau terkait dengan motif masih kita dalami, artinya ini cukup harus kita gali ya, karena ini kan menyangkut beberapa satuan kerja mulai dari Polsek, Polres dan Polda,” kata Abdul Karim dikutip Rabu, 25 Desember 2024.

 

2. 45 WN Malaysia diduga jadi korban dugaan pemerasan

Dia menyebut, dalam kasus pemerasan ini ada 45 warga negara Malaysia yang diduga menjadi korban.

“Dari hasil penyelidikan yang sudah kami lakukan, perlu kami luruskan bahwa korban warga negara Malaysia dari penyelidikan dan identifikasi kami secara saintifik kami temukan sebanyak 45 orang,” ujar dia.

3. Propam Polri sita uang Rp2,5 Miliar

Dia menambahkan, barang bukti yang telah diamankan berupa yang mencapai Rp2,5 miliar.

“Bahwa barang bukti yang telah kita amankan jumlahnya Rp2,5 miliar. Jadi jangan sampai nanti seperti pemberitaan sebelumnya yang angkanya cukup besar,” jelas dia.

4. Berawal dari viral

Sebagai informasi, kasus ini bermula dari viralnya postingan dengan narasi adanya dugaan pemerasan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi terhadap warga negara (WN) Malaysia saat nonton konser Djakarta Warehouse Project (DWP) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dari narasi yang diposting di X, postingan yang viral itu berisikan narasi banyaknya protes dari WN Malaysia terkait aksi polisi yang berjaga di DWP. Mereka mengaku dipaksa menjalani tes urine saat sedang berjoget.

Dalam postingan tersebut, mereka mengklaim diminta untuk menunjukkan paspornya. Tak hanya itu, mereka mengaku dimintai sejumlah uang oleh oknum polisi yang berjaga.

Topik Menarik