Dipercaya Jadi Koordinator Pelatih di Pelatnas PBSI, Mulyo Handoyo Bakal Lakukan Gebrakan Ini
JAKARTA - Mulyo Handoyo mengungkapkan gebrakan pertama yang akan dibuatnya setelah resmi diumumkan sebagai Koordinator Kepala Pelatih di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta. Ia ingin para pemain memiliki pola pikir yang profesional, disiplin, dan bertanggung jawab.
PBSI telah mengumumkan susunan pelatih teknik yang menghuni Pelatnas PBSI pada 2025, Jumat 20 Desember 2024. Nama Mulyo ditunjuk sebagai kepala pelatih yang akan bertugas sebagai koordinator dari para pelatih yang memegang lima sektor yang ada.
Mulyo akan mengepalai 20 pelatih dan asisten pelatih yang terbagi dalam sektor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri dan ganda campuran. Nantinya, mereka juga akan dibantu dengan pelatih fisik dan tim psikolog untuk menangani para atlet di Pelatnas PBSI.
Tak hanya itu, Mulayo akan memegang tugas ganda yakni sebagai kepala pelatih tunggal putra di Pelatnas PBSI. Ia dibantu Marlev M. Mainaky (Asisten Pelatih Utama), Indra Wijaya (Kepala Pelatih Pratama), dan Herli Djaenudin (Asisten Pelatih Pratama).
Pelatih yang membawa Taufik Hidayat meraih medali emas Olimpiade 2004 itu mengungkapkan gebrakan apa yang akan dibuatnya setelah kembali ke Pelatnas PBSI. Ia ingin para pemain memiliki mindset yang profesional, bertanggung jawab, dan disiplin.
“Saya baru mulai lagi, jadi saya berharap pemain harus disiplin, tanggung jawab dan berpikir profesional,” kata Mulyo dalam konferensi pers di Cipayung, dikutip Sabtu (21/12/2024).
“Jadi semua pemain dan pelatih harus bekerja keras dengan mereka dipercaya dan diberi tanggung jawab untuk membuktikan ke masyarakat karena kami dipercaya oleh PBSI dan ini tugas negara,” imbuhnya.
Saat ditanya soal tantangan terberat yang akan dihadapinya dalam masa transisi setelah jajaran pelatih di Pelatnas PBSI dirombak, Mulyo tak bisa menjawabnya karena belum memulai tugas. Yang jelas, semuanya nanti akan berada dalam pantauannya.
“Saya belum bisa jawab (tantangan terberat) karena belum terlaksana, saya yakin para pelatih sudah punya program dan lain-lain dan akan dikoordinasikan. Saya pikir ini akan dikontrol dan pantau. apalagi dari pak waketum sampaikan juga pentingnya kinerja dan hal-hal lainnya,” jelas pelatih berusia 64 tahun itu.
“Saya berharap untuk ke depan bulu tangkis Indonesia jauh lebih baik dan mungkin dalam karier saya, ini yang terakhir bagi saya. Saya akan memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” pungkasnya.