Terkait Masalah Kontrak Pelatih Pelatnas PBSI, Taufik Hidayat Punya Kabar Baik
JAKARTA – Masalah kontrak pelatih di Pelatnas PBSI kerap menjadi pembicaraan para pencinta bulu tangkis Indonesia. Namun, Wakil Ketua Umum I PBSI, Taufik Hidayat menegaskan kini terkait kontrak akan semakin jelas soal durasi, yakni di awal diberikan waktu dua tahun dengan evaluasi berkala.
PBSI baru saja mengumumkan secara resmi daftar pelatih teknik yang akan mengisi Pelatnas Cipayung pada Jumat (20/12/2024). Mulyo Handoyo ditunjuk sebagai koordinator pelatih yang membawahi 20 pelatih dari lima sektor yang ada.
Kontrak para pelatih baru itu pun menjadi salah satu yang disorot. Sebab, hal itu kerap menimbulkan permasalahan. Contohnya mantan pelatih ganda campuran, Nova Widianto, yang meninggalkan Pelatnas PBSI pada akhir 2022 lalu karena tidak adanya kejelasan kontrak dari PBSI hingga akhirnya hijrah ke Malaysia.
BPBD DKI: 1 RT dan 2 Ruas Jalan di Penjaringan Jakut Terendam Banjir Rob, Ketinggian Capai 40 Cm
Taufik Hidayat, pun menegaskan bahwa kontrak para pelatih di PBSI kali ini lebih jelas dan detail mengenai durasinya. Kata dia, mereka mendapatkan kontrak awal selama dua tahun tetapi itu semua akan bergantung pada prestasi yang dicapai dalam kurun waktu tersebut.
“Kontrak kami akan lebih detail dan jelas soal durasi. Kontrak di awal itu dua tahun, tapi akan bergantung juga soal reward and punishment,” kata Taufik dalam konferensi pers di Pelatnas PBSI, Jumat (20/12/2024).
Lebih lanjut, Taufik menjelaskan bahwa kontrak para pelatih di Pelatnas PBSI benar-benar jelas, tidak boleh abu-abu dan saling terbuka satu sama lain. Dia tak ingin kontrak tersebut justru merugikan salah satu pihak di kemudian hari.
Di sisi lain, pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) tersebut juga tak mau para pelatih terlena dengan kontrak yang jelas itu. Oleh karenanya, bakal ada evaluasi performa yang dilakukan secara berkala.
“Yang pasti kami akan lebih terbuka antara PBSI dengan pelatihnya. Kami tidak ingin semata-mata hanya kontrak tapi mereka nyaman-nyaman saja di PBSI,” ujar peraih medali emas Olimpiade Paris 2024 itu.
“Di kontrak itu tidak boleh abu-abu, bukan berdasarkan omongan saja. Khawatirnya di kemudian hari akan ada yang tidak enak,” pungkasnya.