35 Anak Tewas Berdesak-desakan di Pasar Malam Natal Nigeria
IBADAN - Tiga puluh lima anak tewas dalam desak-desakan di pasar malam Natal di kota Ibadan, Nigeria barat daya, sementara enam lainnya dirawat di rumah sakit, kata polisi. Insiden ini dipicu oleh banyaknya orang yang datang setelah pihak penyelenggara berjanji membagikan uang tunai dan makanan.
Menurut keterangan penduduk yang dilansir BBC, lebih dari 5.000 anak telah berkumpul di tempat tersebut dan desak-desakan itu terjadi ketika penyelenggara utama tiba untuk memulai acara.
Hingga saat ini kronologi kejadian yang menyebabkan desak-desakan itu belum diungkapkan.
Polisi mengatakan mereka telah menangkap delapan orang yang berada di balik acara tersebut, termasuk penyelenggara utama, Naomi Silekunola, seorang tokoh terkenal di kota itu.
Presiden Bola Tinubu telah menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada para orang tua yang telah kehilangan anak-anak mereka, dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh.
Pemerintah negara bagian Oyo mengatakan para korban telah dibawa ke rumah sakit di seluruh Ibadan untuk dirawat setelah desak-desakan di Sekolah Menengah Islam di distrik Bashorun di kota itu.
Pihak berwenang telah mendesak para orang tua yang khawatir tentang keberadaan anak-anak mereka untuk memeriksakan diri ke rumah sakit kota. Di rumah sakit lain, seorang dokter yang menolak disebutkan namanya mengatakan bahwa ia telah menghitung tiga mayat.
Beberapa orang tua yang terdampak mengatakan kepada wartawan bahwa mereka telah menemani anak-anak mereka untuk berkumpul di tempat "Pameran Natal Akhir Tahun" paling cepat pukul 05:00 pada Rabu, (18/12/2024) - lima jam sebelum acara dimulai.
Mereka berharap untuk mendapatkan sejumlah uang dan makanan karena penyelenggara telah berjanji untuk memberikan masing-masing 5.000 naira (sekira Rp52 ribu) kepada 5.000 anak serta menyediakan makanan gratis bagi para peserta.
Nigeria sedang bergulat dengan krisis ekonomi terburuknya dalam satu generasi, yang menjelaskan mengapa lebih dari 10.000 orang dilaporkan datang ke acara tersebut.
Telah terjadi beberapa insiden serupa tahun ini.
Hamas Belum Pindahkan Kantornya ke Turki
Pada Maret, dua mahasiswi tewas terinjak-injak di Universitas Negeri Nasarawa, Keffi, dekat ibu kota Abuja, ketika program pembagian beras oleh gubernur negara bagian tersebut menyebabkan kerumunan massa. Setidaknya 23 orang terluka.
Tiga hari kemudian di negara bagian utara Bauchi, setidaknya tujuh orang tewas dalam insiden terinjak-injak lainnya ketika seorang dermawan dan pengusaha memberikan bantuan sebesar 5.000 naira.
Sebelumnya pada Februari, lima orang dilaporkan tewas di Lagos ketika Layanan Bea Cukai Nigeria melelang karung beras yang disita.
Kerumunan massa yang menyerbu karung beras yang dilelang seharga sekira USD7 (sekira Rp114 ribu) menyebabkan lima orang tewas terinjak-injak dan puluhan lainnya terluka.