Meta Luncurkan Video Seal, Tool Open Source Penanda Konten AI
JAKARTA - Meta merilis tool baru yang dapat menambahkan tanda air atau watermark tak terlihat ke video yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan (AI). Tool yang disebut sebagai Video Seal ini melengkapi tool watermark lain milik Meta yang telah ada sebelumnya, Audio Seal dan Watermark Anything.
Perusahaan tersebut menyarankan bahwa alat tersebut akan bersifat sumber terbuka, namun, mereka belum menerbitkan kodenya. Menariknya, Meta mengklaim bahwa teknik watermark ini tidak akan memengaruhi kualitas video, namun akan sulit dihilangkan dengan metode umum untuk menghilangkannya dari video.
Video Seal akan membantu menghadapi Deepfake, yang membanjiri internet sejak kemunculan AI generatif, serta konten-konten menyesatkan.
Bagi yang belum mengetahui, Deepfake adalah adalah konten sintetis, yang biasanya dibuat menggunakan AI, yang menunjukkan objek, orang, atau skenario yang salah dan menyesatkan. Deepfake tersebut sering digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah tentang tokoh masyarakat, membuat konten seksual palsu, atau melakukan penipuan dan penipuan.
Seiring dengan semakin canggihnya sistem AI, konten deepfake akan semakin sulit dikenali, sehingga semakin sulit dibedakan dari konten asli.
Menurut data internal Sumsub, yang dilansir Gadgets 360, penipuan deepfake meningkat sebesar 1.740 persen di Amerika Utara dan sebesar 1.530 persen di kawasan Asia-Pasifik pada 2022. Jumlah tersebut meningkat sepuluh kali lipat antara 2022 dan 2023.
Seiring meningkatnya kekhawatiran tentang deepfake, banyak perusahaan yang mengembangkan model AI telah mulai merilis alat penandaan air yang dapat mengidentifikasi konten sintetis dari konten asli.
Awal tahun ini, Google merilis SynthID untuk memberi watermark pada teks dan video yang dihasilkan AI, begitu juga dengan Microsoft yang telah merilis tool serupa. Coalition for Content Provenance and Authenticity (C2PA) juga tengah menggodok standar baru untuk mengidentifikasi konten yang dihasilkan AI.
Menurut para peneliti, Video Seal milik Meta dapat memberi watermark pada setiap bingkai video dengan tag yang tidak terlihat dan tidak dapat diubah. Video Seal dikatakan tahan terhadap teknik seperti pemburaman, pemotongan, dan perangkat lunak kompresi. Namun, meskipun menambahkan watermark, para peneliti mengklaim bahwa kualitas video tidak akan terganggu.
Meta telah mengumumkan bahwa Video Seal akan dijadikan sumber terbuka di bawah lisensi permisif, namun, alat dan basis kodenya belum dirilis ke domain publik.