Beberapa Jam Sebelum Bunuh Ayah dan Nenek, Sang Anak Bahagia Main Petak Umpet dengan Keluarga

Beberapa Jam Sebelum Bunuh Ayah dan Nenek, Sang Anak Bahagia Main Petak Umpet dengan Keluarga

Terkini | okezone | Senin, 16 Desember 2024 - 00:02
share

JAKARTA - Polisi menyebutkan, hingga kini ibu inisial AP belum dipertemukan dengan anaknya, MAS (14) yang diduga membunuh ayah dan neneknya di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Sebabnya, kondisi psikologis sang ibu masih tak stabil.

"Ibunya masih tertekan atau psikisnya masih syok, setiap diperiksa juga dia menangis. Belum (dipertemukan dengan anaknya), memang belum bisa ditemukan karena memang dari ibunya psikisnya masih belum pulih, anaknya juga masih dititipkan (di rumah aman)," ujar Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi saat dikonfirmasi, Minggu (15/12/2024).

Menurutnya, saat ini secara fisik sang ibu masih dalam proses pemulihan pula akibat penusukan yang dialaminya. Saat ini, sang ibu tinggal di rumah kakaknya guna mengantisipasi terjadinya hal tak diinginkan.

Saat dimintai keterangan tambahan oleh polisi, kata dia, sang ibu masih tak percaya atas peristiwa yang dialaminya itu. Bahkan, sang ibu tak percaya anaknya yang melakukan penusukan tersebut.

"Ibunya sampai detik ini tidak percaya kalau anaknya yang melakukan. Ibunya masih membayangkan bahwa pada malam itu situasi keluarga sangat bahagia," tuturnya.

Kepada polisi, papar dia, sang ibu menceritakan saat-saat sebelum peristiwa terjadi, yang mana keluarganya masih bahagia. Anaknya juga bermain petak umpet dengan sang ibu dan sang ayah dengan diselingi canda-tawa.

 

"Main petak umpet, dia mencari bapaknya tetapi ketemu ibunya, dia (pelaku) itu tertawa bahagia, maka itu mamanya tidak menyangka kira-kira beberapa jam (kemudian) kejadian," bebernya.

Dia menerangkan, usai bermain dengan keluarga, sang anak berpamitan untuk tidur terlebih dahulu. Lantas pada malam harinya, peristiwa dugaan kasus pembunuhan itu pun terjadi.

Adapun soal sang ibu pernah membawa anaknya ke psikolog, tambah Nurma, sang ibu membenarkannya. Alasannya untuk mengetahui mengapa sampai si anak kerap tertidur di kelas.

"Menanyakan kenapa suka tidur di kelas, karena susah tidur (di malam hari) kata dia (pelaku). Kalau jawaban dari anak yang berkonflik dengan hukum itu dia susah tidur," katanya.
 

Topik Menarik