Tukang Telur Dipukuli Bosnya dan 3 Pelaku dan Diikat ke Pohon Sampai Tewas, Begini Kronologinya
JAKARTA- Polisi telah menangkap 4 orang pelaku dugaan pengeroyokan hingga tewas terhadap pedagang telur gulung, MR (32) di kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Setelah memukuli korban, pelaku mengikatnya di pohon dan tersangka membawanya ke rumah sakit dengan alasan tak punya uang.
"Mereka beralasan melakukan perbuatan itu karena motornya dicuri, tapi tak ada laporan ke kita tentang pencurian, yang seharusnya kalau memang mereka merasa kehilangan lapor ke kita," Kapolsek Tebet, Kompol Murodih, Minggu (15/12/2024).
Setelah menemukan korban, para pelaku memukuli korban hingga mengikatnya di pohon. Alasannya, para pelaku mengaku khawatir korban kabur dan meski tahu korban babak belur tak berdaya, mereka tak membawanya ke rumah sakit.
"Alasannya takut kabur, makanya mereka mengikat di pohon. Tetapi kalau kita lihat kan korban sudah lemah (pasca dipukuli), sempat saya tanya kenapa gak dibawa ke rumah sakit, alasannya mereka (pelaku) tak punya uang," tuturnya.
2 Pemain Timnas Jepang yang Harga Pasarannya di Atas Rp400 Miliar, Nomor 1 Eks Real Madrid
Kepada polisi, para pelaku pun mengikat korban agar mereka bisa mencari motor pelaku yang katanya telah dicuri dan dijual oleh korban tersebut. Terlebih, korban disebut para pelaku tak kooperatif memberitahu keberadaan motor pelaku tersebut.
Salah satu pelaku berinisial MF selaku pemilik kendaraan yang disebut dicuri korban itu mengaku, dia meminjamkan motor miliknya pada bos korban inisial AS karena AS tak memiliki motor. Motor itu yang dipakai korban untuk berbelanja oleh AS, hanya saja korban tak kunjung pulang.
"Lalu Bang Agus dan saya juga menyebarkan postingan di status saya di WA, Facebook, Instagram dengan foto korban,”ujar pelaku MF.
“Bang Agus juga memposting ke grup-grup gojek dia di komunitas dia untuk meminta bantuan. Akhirnya, bisa bertemu dengan temannya korban di Bekasi, cuma dia yang bisa mengkoneksi dengan korban, jadi waktu itu bikin janjian untuk bertemu korban di Stasiun Bekasi," paparnya.
Dia menambahkan, korban mengakui motornya itu telah dijual di facebook melalui marketplace, hanya saja saat dicek di handphone milik korban, tak ada tanda-tanda penjualan itu. Korban lantas ditahan oleh mereka agar korban memberitahu keberadaan motornya itu.