DBD Banyak Diderita Anak-anak, Dokter Ajak Masyarakat Lakukan Pencegahan

DBD Banyak Diderita Anak-anak, Dokter Ajak Masyarakat Lakukan Pencegahan

Berita Utama | okezone | Rabu, 4 Desember 2024 - 17:05
share

DATA Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat, sampai dengan minggu ke-46 tahun 2024, terdapat 218.356 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Sementara kematian telah terjadi sebanyak 1.259 kasus.

Dokter spesialis anak, dr. Dewi Sari, SpA, mengatakan dari data tersebut, ia mengajak mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun perlindungan yang kuat terhadap dengue. Pasalnya DBD bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.

“Dengue dapat menjangkit siapa saja terlepas dari di mana mereka tinggal, usia, atau gaya hidup,” ujar dr Dewi baru-baru ini.

Dokter Dewi menambahkan dalam tiga tahun terakhir, angka kasus dengue tertinggi terjadi pada kelompok usia produktif, atau 15 – 44 tahun. Sedangkan, yang paling rentan terhadap kematian akibat dengue dalam tujuh tahun terakhir adalah kelompok usia 5-14 tahun. 

“Ini menjadi pengingat bahwa pencegahan tidak bisa ditunda dan harus dimulai dari sekarang. Apalagi dengue bisa menjangkit seseorang lebih dari satu kali. Jadi, sudah pernah terkena dengue, tidak membuat kita kebal terhadap virusnya,” paparnya.

“Virus dengue terdiri dari empat serotipe, di mana terjangkit satu serotipe masi bisa terjangkit serotipe yang lain, dan biasanya infeksi berikutnya berisiko lebih berat,” sambungnya.

Dokter Dewi menambahkan perlindungan keluarga yang komprehensif adalah langkah utama untuk menciptakan komunitas yang lebih kuat dan aman dari dengue. 

“Selain pentingnya menerapkan 3M Plus, metode pencegahan inovatif seperti vaksinasi dapat memberikan tambahan perlindungan kepada keluarga,” jelasnya.

Hal ini tidak hanya penting bagi anak-anak, tetapi juga seluruh anggota keluarga. Karena saat kita melindungi diri sendiri dan keluarga, kita juga melindungi komunitas kita. 

Saat ini vaksinasi dengue telah direkomendasikan penggunaannya oleh asosiasi medis seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk anak usia 6-18 tahun oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bagi usia 19-45 tahun, dan Perhimpunan Dokter Okupasi Indonesia (PERDOKI) bagi para pekerja di daerah endemik atau bepergian ke daerah endemik. 

“Namun demikian, vaksinasi perlu diberikan secara lengkap atau, untuk anak-anak, mengikuti pedoman vaksinasi yang dikeluarkan oleh IDAI untuk memberikan perlindungan yang optimal,” pungkasnya.

Topik Menarik