Keluarga Siswa SMK Korban Penembakan: Sempat Diintervensi Oknum Polisi Diminta Mengikhlaskan
SEMARANG – Pihak keluarga Gamma Rizkynata Oktafandy (18), siswa SMKN 4 Semarang, sekaligus anggota paskibra yang tewas diduga ditembak oknum polisi dari Satuan Resnarkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenuddin (38) buka suara. Mereka mengaku sempat mendapatkan intervensi dari oknum polisi yang datang bersama seorang oknum wartawan di Kota Semarang.
Mereka datang pada Senin 25 November 2024, malam, ke kediamannya di Kota Semarang. Itu adalah sehari di mana pihaknya mendapatkan kabar Gamma tewas setelah sempat dirawat di RSUP dr Kariadi Semarang.
“Dari Kapolrestabesnya mendatangkan wartawan, mungkin wartawan tabes (Polrestabes) ya. Jadi istilahnya, kami diminta supaya bikin tanda tangan pernyataan supaya tidak tersebar atau berkembang ke mana-mana, maka kita disuruh mengikhlaskan, istilahnya begitu,” kata keluarga Gamma yang enggan disebut identitasnya, dikutip Senin (2/12/2024).
Keluarga langsung menolak mentah-mentah permintaan itu. Sebab, menurutnya, pernyataan Kapolrestabes Semarang dengan informasi yang diterima di lapangan, berbeda. Bagaimana Gamma akhirnya ditembak polisi tersebut.
“Kami nolak, enggak mau dibikin video. Yang minta 1 wartawan itu, intinya orang-orang tabes (Polrestabes Semarang) itu yang minta,” sambungnya.
Permintaan narasinya yang ditolak keluarga Gamma adalah pernyataan bahwa kasusnya selesai dan tidak berkembang ke mana-mana, juga agar wartawan tidak sering datang ke rumahnya.
Pihak keluarga menolak juga ada keyakinan tersendiri, Gamma punya rekam jejak anak baik dan penurut.
“Karakter (Gamma) berbeda dengan apa yang disebutkan (mereka yang datang ke rumah), kalau dikatakan ikut gangster kan anaknya urakan atau apa, terus ada atribut, sering keluar malam, ini kan tidak (Gamma tidak begitu). Tidak ada senjata tajam di rumah. Kegiatan di luar sekolah paling hanya pencak silat,” tandasnya.