Resah soal Parkir dan Prostitusi Online, Ratusan Warga Geruduk Ruko di Ciputat

Resah soal Parkir dan Prostitusi Online, Ratusan Warga Geruduk Ruko di Ciputat

Terkini | okezone | Sabtu, 30 November 2024 - 03:05
share

TANGSEL - Ratusan warga menggeruduk kantor pengelola kawasan Ruko di Jalan Dewi Sartika, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (29/11/24). Aksi itu dipicu penarikan tarif parkir dan praktik prostitusi open BO.

Aksi warga digelar sejak siang sekira pukul 15.00 WIB. Mereka yang berjumlah sekira 400-an orang berkumpul di bagian depan komplek Ruko, lalu berjalan ke arah kantor pengelola yang terletak di bagian dalam.

"Pertama, warga meminta dibebaskan soal bayar parkir di kawasan ini, lalu kedua kami menolak adanya penginapan yang dijadikan tempat prostitusi di dalam komplek Ruko ini," terang Kordinator warga Ruko Mega Mall Ciputat, M Ikhsan.

Kedua persoalan itu membuat warga pemilik usaha maupun pelanggan yang datang menjadi tak nyaman. Hal demikian berimbas pada sepinya  usaha di Ruko, bahkan tak sedikit pula yang harus merumahkan para pekerja.

"Gara-gara itu, jadi banyak tutup (Ruko). Ini yang Ruko itu, dari 35 orang (pekerja) bisa memekerjakan UMKM sekarang tinggal 23 orang. Ada juga yang pekerjanya semula 43 orang, tinggal 13 orang," ungkapnya.

 

Seluruh warga yang telah tinggal sejak puluhan tahun di komplek Ruko menuntut agar tak ada lagi pemungutan parkir. Dikatakan Ikhsan, warga siap membayar retribusi sebagai pengganti dari dihapusnya pungutan parkir di kawasan itu.

"Kita siap membayar retribusinya, tapi jangan lagi dipungut parkir di kawasan ini karena kami tinggal dan berusaha di sini," ucapnya.

Sedang terkait praktik prostitusi, warga mendesak agar penginapan yang memasilitasi jasa esek-esek itu segera disegel karena tak memiliki perizinan dari dinas terkait.

"Banyaklah perdagangan orang di sini (penginapan), mereka jualan perempuan. Ya kan kita lihat di sini, keluar-masuk, dia (PSK) menawarkan diri ada di mechat, ada di itu kan (aplikasi). Tiap hari warga melihat, 24 jam," paparnya.

Bentuk penginapan itu cukup luas dengan menyatukan beberapa bangunan Ruko di bagian belakang. Penginapannya terdiri atas beberapa lantai. Dari coraknya, penginapan tersebut memiliki perbedaan dengan Ruko lainnya.

 

Aksi ratusan warga berlangsung tertib, meskipun diwarnai sedikit ketegangan dengan pihak pengelola. Sejumlah personil kepolisian, Satpol PP hingga TNI diturunkan ke lokasi guna mengantisipasi gesekan.

Sementara, pihak pengelola kawasan Ruko membantah menyediakan jasa prostitusi di penginapan itu. Namun demikian, manajemen mengakui bahwa penginapan telah beroperasi sejak 2 tahun lalu dan perizinannya belum terbit karena masih dalam proses.

"Izin sedang berjalan, sedang kita urus, izin-izin semua sedang kita ajukan," kata pihak manajemen pengelola ruko, Harry ditemui terpisah.

Topik Menarik