Pemerintah Sebut Pilkada 2024 Harus Dirayakan dengan Pelaksanaan yang Aman dan Demokratis
BANDUNG - Dalam rangka menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, Kementerian Komunikasi dan Digital melalui Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan (IK Polhukam) menggagas Forum Sosialisasi Pilkada Serentak dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Forum sosialisasi ini bertujuan untuk mewujudkan pelaksanaan Pilkada yang demokratis, aman, dan kondusif, sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat serta menurunkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) pada Pilkada Serentak 2024.
Kegiatan ini melibatkan kelompok masyarakat seperti Penyuluh Informasi Publik (PIP), Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan berbagai lembaga lainnya.
Berbagai kelompok masyarakat tersebut merupakan mitra strategis Kemkomdigi dan memiliki peran penting dalam menyebarluaskan program dan kebijakan pemerintah, terutama di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T). FKUB pun hadir dan memainkan peran sentral dalam membangun kerukunan antarumat beragama, menciptakan fondasi sosial yang kuat untuk stabilitas masyarakat.
"Berangkat dari kedekatan yang telah terbangun antara penyuluh, kelompok KIM, maupun FKUB dengan komunitasnya masing-masing, informasi yang disampaikan melalui forum ini diharapkan dapat lebih diterima oleh masyarakat. Bahkan informasi yang sebelumnya sulit tersampaikan dapat terpecahkan melalui peran besar mereka," ujar Sekretaris Dinas Kominfo Jawa Barat, Agi Agung Galuh Purwa, Senin (26/11/2024) di Bandung.
Lebih lanjut ia berharap agar informasi yang diterima oleh peserta tidak berhenti di forum, tetapi dapat disebarluaskan kembali ke komunitas masing-masing. Dengan demikian, manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Agi juga menekankan pentingnya menjaga kedaulatan rakyat dalam Pilkada, sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. “Kedaulatan rakyat adalah syarat mutlak dalam sistem demokrasi. Pasal 131 Perppu UU No. 1 Tahun 2014 juga menggarisbawahi bahwa partisipasi masyarakat sangat penting untuk mewujudkan suasana Pilkada yang kondusif, aman, dan damai,” tegasnya.
Pilkada disebut sebagai momentum istimewa di mana rakyat dapat memilih pemimpin yang mampu membawa Indonesia menuju cita-cita sebagai bangsa maju. Sejalan dengan jargon “Gemilang” (Gembira Memilih Langsung) dari KPU Jawa Barat, Pilkada diharapkan menjadi pesta demokrasi yang penuh sukacita.
Namun, tantangan era digitalisasi juga tak luput dari perhatian. Agi pun mengingatkan bahwa platform digital sering disalahgunakan untuk menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian. "Dinas Kominfo bekerja sama dengan Bawaslu dan pihak terkait untuk mengantisipasi penyebaran konten negatif, memastikan Pilkada tetap menjadi kontestasi yang sehat dan bermartabat," jelasnya.
Sementara saat yang sama Ketua Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih KPU Jawa Barat, Hedi Ardia, mengungkapkan bahwa persiapan Pilkada Serentak 2024 telah mencapai 90. “Kami tinggal menyelesaikan distribusi logistik dan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk BMKG dan BPBD, untuk mengantisipasi cuaca ekstrem saat hari pemungutan suara,” ungkapnya.
Strategi sosialisasi pun terus dioptimalkan melalui program Touring Demokrasi, yang telah menjangkau 150 lokasi di seluruh kabupaten/kota Jawa Barat dalam dua bulan terakhir. Selain itu, KPU mendorong pola kampanye yang lebih bersih dengan mengurangi alat peraga fisik dan memanfaatkan media sosial secara maksimal.
Ketua FKUB Bandung, Ahmad Suherman, menggarisbawahi pentingnya kerukunan sebagai pondasi kehidupan berbangsa. “Indonesia adalah bangsa yang beragam, tetapi kita memiliki satu tujuan bersama. Kerukunan menjadi kunci untuk menjaga persatuan dan menghindari perpecahan, terutama yang berbasis isu agama,” tegasnya.
Ahmad juga menyoroti bahwa toleransi hanya dapat tumbuh di atas pondasi kerukunan yang kuat. "Kita harus mewaspadai segala bentuk politisasi agama yang dapat merusak harmoni sosial," tambahnya.
Peran Anak Muda dan Media Sosial di Era Politik Digital
Influencer media sosial, Rian Fahardhi, menyoroti peran anak muda dan media sosial dalam Pilkada. “Media sosial menjadi panggung utama politik saat ini, dan anak muda adalah pelakunya. Namun, aktor politik harus siap memainkan gimik yang relevan dan tidak membuat blunder,” ujarnya.
Meski begitu, media sosial juga membawa dampak positif, seperti mendorong kampanye yang lebih bersih tanpa alat peraga fisik. "Media sosial memiliki kekuatan untuk memengaruhi generasi muda dan masyarakat luas dalam menentukan pilihan mereka," tutupnya.
Forum Sosialisasi Pilkada Serentak 2024 bertujuan untuk pertama memberikan informasi mengenai Pilkada Serentak 2024. Kedua meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada, dan menurunkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP).
Sasaran utama dari forum ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat, bertambahnya persentase partisipasi masyarakat, dan berkurangnya tingkat kerawanan politik di setiap tahapan Pilkada.