3 Teroris Ikut Nyoblos di TPS Khusus Lapas Malang, Dijaga Ketat Aparat
MALANG - Tiga narapidana teroris menggunakan hak suaranya pada Pilkada serentak 2024 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang. Mereka menjadi bagian dari 2.573 pemilih di lokasi tersebut.
Lapas Kelas I Malang sendiri terdapat lima TPS khusus yang berada di dalam Lapas, mulai TPS 901-905. Masing-masing warga binaan terlihat antusias menggunakan hak suaranya sejak Rabu pagi (27/11/2024).
Para warga binaan, termasuk di antaranya tiga orang narapidana teroris berinisial MBA, S, dan RR, yang mencoblos di TPS khusus 905 Lapas. Napi tersebut terdiri dari, satu orang merupakan warga Kota Malang, serta dua orang di antaranya berasal dar? Madura yang Pilgub.
Di TPS khusus 902 dalam Lapas misalnya, ada sebanyak 381 Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang masuk dan menyuarakan hak suaranya. Hingga pukul 11.09 WIB, nyaris 98 persen warga binaan sudah menyuarakan hak suaranya.
Camat Blimbing Nina Sudiarti menyatakan, di TPS khusus Lapas ada sebanyak 2.573 pemilih yang menggunakan hak suaranya.
"Antusias sekali coblosan dimulai dari pukul 07.30 WIB, di sini ada lima TPS khusus. Ini sudah 99 persen yang nyoblos, mereka antusias," kata Nina Sudiarti, saat pencoblosan di Lapas Lowokwaru, Malang.
Dar? 2.573 pemilih yang terdaftar warga binaan, mayoritas memang mencoblos Pilihan Gubernur (Pilgub), sedangkan hanya sebagian kecil warga yang mencoblos untuk Pilihan Wali Kota.
"Yang luar provinsi itu sekitar 50-an itu tidak mencoblos. Mayoritas di sini nyoblos untuk Pilgub saja," ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPPS TPS Khusus 901 Mohammad Faishol Nur menyatakan, dari seluruh warga binaan yang ada di Lapas Kelas I Malang, para warga binaan yang tak bisa mencoblos berasal dar? Pulau Kalimantan, Papua, hingga Sulawesi. Namun kebanyakan narapidana yang mencoblos, memang untuk Pilgub Jawa Timur.
"Yang terpakai nggak bisa milih itu dar? luar provinsi, beberapa warga binaan memang berasal dari Kalimantan, dari Papua juga ada, akhirnya beliau nggak bisa memilih. Itu kurang lebih 50-an orang saja," ucap Faishol Nur, menambahkan.
Faishol menyatakan, untuk warga binaan teroris mencoblos di TPS 905 area belakang Lapas. Tapi itu disebut bukan di TPS-nya tempatnya bertugas meski sama-sama berada di area Lapas. "Kalau (narapidana teroris) itu di TPS 905, di area belakang Lapas," tukasnya.
Proses pemungutan suara di lima TPS khusus Lapas sendiri diiringi dengan pengamanan ketat dari kepolisian. Pihak kepolisian dibantu aparat keamanan Lapas terlihat berjaga-jaga sembari melihat proses pencoblosan.